Jakarta, IndonesiaDiscover – PT Waskita Karya dipastikan segera menggarap proyek perluasan fasilitas Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato di Timor Leste senilai US$72,6 juta atau sekitar Rp1,1 triliun.
“Kami sangat bersyukur dan tentunya sangat bangga bisa berkontribusi dalam membangun bandara Internasional Nicolao Lobato di Timor Leste senilai US$72,6 juta atau sekitar Rp1,1 triliun yang bersumber dari dana Asian Development Bank (ADB),” ujar Director of Operation I & QSHE Waskita Karya, I Ketut Pasek Senjaya Putra, dalam keterangannya terkait acara Penandatanganan Proyek Bandara Internasional Presidente Nicolau Timor Leste di Jakarta pada Rabu (31/5/2023).
Acara penandatanganan Proyek Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato tersebut dihadiri oleh Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak, Wakil Perdana Menteri dan Ministry of Planning and Territory Jose Maria Dos Reis, Menteri Keuangan Rui Augusto Gomes, Menteri Transportasi Timor Leste José Agustinho da Silva dan menteri–menteri lainnya, Dubes RI untuk Timor Leste Okto Dorinus Manik serta Director of Operation I & QSHE Perseroan I Ketut Pasek Senjaya Putra.
Pasek menjelaskan, pekerjaan proyek itu meliputi perpanjangan runway sepanjang 2.100 meter (m), termasuk pembangunan Runway End Safety Area (RESA) minimal 90 m di setiap sisi serta membangun taxiway, apron dan Air Traffic Control Tower (ATCT) untuk memperluas fasilitas bandara tersebut.
Proyek perluasan bandara Timor Leste itu diperkirakan akan diselesaikan dalam waktu 974 hari.
“Itu bukti kepercayaan Pemerintah Timor Leste kepada Waskita Karya. Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan proyek ini dengan kualitas yang terbaik dan selesai lebih cepat dari rencana,” kata Pasek.
Waskita dipastikan akan mengirimkan tim terbaiknya untuk memberikan kontribusi maksimal dari sisi kualitas dan HSE sampai proyek ini selesai dan memenuhi kebutuhan material, alat, maupun subkontraktor.
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu berkomitmen menggunakan material yang terbaik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan memastikan peralatan datang tiba tepat waktu dan siap digunakan.
“Selain itu, Waskita akan memilih subkontraktor yang memiliki rekam jejak terbaik untuk memastikan proyek itu berjalan sesuai harapan,” tegas dia.
Director of Operation I & QSHE Waskita Karya optimistis bisa menyelesaikan proyek itu tepat waktu karena perseroan memiliki pengalaman dalam menyelesaikan pembangunan beberapa Proyek Bandara Internasional di Indonesia, yaitu Proyek Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, Proyek Bandara Internasional Juanda Surabaya, Proyek Bandara Internasional Kualanamu Medan, Proyek Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Proyek Bandara Internasional Hasanudin Makassar, Proyek Bandara Internasional Lombok.
Sebelumnya perseroan juga sudah mendapatkan beberapa proyek prestisius di Timor Leste, seperti Proyek Jalan Noefefan-Oenuno di Oé-Cusse, Jalan Pasar Tono menuju Oesilo yang berbatasan langsung dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan, Indonesia, proyek Bandara Suai, dan Jalan Sakato – Noefefan yang rampung pada 2020.
“Waskita Karya juga mengadopsi teknologi terkini seperti BIM (Building Information Modeling) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi proyek ke dalam model tiga dimensi. Harapannya dapat mempercepat dan meningkatkan efisiensi dalam proses konstruksi,” Pungkas Pasek.
Foto: dok Waskita Karya