Nusa Dua, IndonesiaDiscover – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 Media se-Asia Pasifik 2023 atau 18th Asia Media Summit (AMS) 2023 akan membuka peluang kerja sama antarnegara. Kerja sama yang terjalin dalam bentuk peningkatan kapasitas bagi para pelaku industri baik di negara berkembang maupun negara terbelakang.
Kedua jenis negara itu membutuhkan kerja sama peningkatan kapasitas bagi pelaku industri penyiaran, sehingga dapat segera beradaptasi dengan teknologi modern.
“Pelatihan rutin yang dilakukan akan membuat pelaku industri penyiaran segera beradaptasi,” kata Program Manager Asia-Pasific Institute for Broadcasting Development (AIBD) Praneel Prasad kepada IndonesiaDiscover.id di 18th Asia Media Summit 2023, Nusa Dua, Bali pada Senin (22/5/2023).
Praneel mengatakan, adanya kerja sama peningkatan kapasitas bakal membuat pelaku industri penyiaran di negara berkembang semakin cepat dalam beradaptasi dengan teknologi modern. Mengingat, di negara itu banyak memiliki sumber daya manusia yang mendorong mewujudkan hal tersebut.
Kemudian, kerja sama peningkatan kapasitas juga dapat membantu negara terbelakang mempercepat dalam mengadopsi teknologi modern. Dengan cara, mengimplementasikan setiap informasi yang diberikan pada setiap pelatihan.
“Kalau di negara berkembang dapat cepat implementasi teknologi modern dan negara terbelakang kira pada 2032 bisa mengadopsinya,” kata Praneel.
Praneel berharap, berbagai pelatihan yang akan diselenggarakan pada beberapa waktu ke depan pada sejumlah negara berkembang dan terbelakang mampu terwujud sesuai dengan rencana. Dan memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk ekonomi.
“Tujuan saya mengedukasi negara-negara itu mempergunakan teknologi modern,” tutur Praneel.
Diketahui, ke-18 Media se-Asia Pasifik 2023 di Bali yang digelar pada 22 hingg 25 Mei 2023 dihadiri oleh lebih dari 300 delegasi dari berbagai media se-Asia Pasifik.
Peserta delegasi berasal dari beragam profesi, seperti anggota parlemen, CEO, dan pembuat keputusan dari berbagai belahan dunia datang menghadiri konferensi tahunan ini.
Konferensi ini mengundang para pembuat keputusan, profesional media, cendekiawan, dan pemangku kepentingan berita dan program dari negara-negara Asia, Pasifik, Afrika, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Utara.
Para delegasi tersebut mengikuti sejumlah pertemuan diskusi dengan berbagai tema, diantaranya pendekatan teknologi media penyiaran baru, dasar-dasar penyiaran digital, dan dasar-dasar rekayasa di era otomasi.
KTT ke-18 Media se-Asia Pasifik itu mengusung tema Media Enhancing Economic Sustainability atau peran media meningkatkan ekonomi berkelanjutan. Tema itu berkaitan dengan peran media dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
Foto: Amiriyandi IndonesiaDiscover
