Nasional Kembali Pimpin IPSI Surabaya, Bambang Haryo Siap Tingkatkan Prestasi Atlet

Kembali Pimpin IPSI Surabaya, Bambang Haryo Siap Tingkatkan Prestasi Atlet

13
0


Surabaya, IndonesiaDiscover – Untuk kali ketiga, Bambang Haryo Soekartono (BHS) kembali dilantik menjadi Ketua Umum Pengurus Kota (Pengkot) IPSI Surabaya. Pelantikan dilakukan Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jatim Supratomo.

Bambang Haryo akan melanjutkan kepempinan periode 2022-2026 mendatang. Pelantikan BHS bersama jajaran Pengkot IPSI Surabaya berlangsung di Ballroom Mercure Grand Mirama, Jumat (19/5/2023).

Hadir saat pelantikan, Kapolrestabes Surabaya dan Kapolres Tanjung Perak, Dandim, Forkopimda Kota Surabaya, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya serta sejumlah perwakilan pimpinan perguruan silat.

Usai pelantikan, Bambang Haryo mengucapkan syukur atas terselenggaranya pelantikan ini sebagai lanjutan dari Musyawarah Kota (Muskot) IPSI Surabaya beberapa waktu lalu.

“Ini adalah ketiga kali saya memimpin IPSI Surabaya dan tentunya juga membina serta meningkatkan prestasi pencak silat Kota Surabaya,” ucap BHS.

Tugas dan tanggung jawab besar itu merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya bangsa khususnya di Kota Surabaya. Berbagai pihak turut memberikan dukungan moril maupun materiil.

Antara lain Wali Kota Surabaya, Kapolrestabes Surabaya dan Kapolres Tanjung Perak.

Sementara IPSI Surabaya terus melakukan pembinaan prestasi dan pengkaderan atlet olah raga bela diri warisan leluhur tersebut.

Mantan anggota DPR RI 2014-2019 ini juga mendapat tugas khusus untuk meningkatkan prestasi para atlet IPSI Surabaya.

Kepemimpinan BHS periode lalu maupun saat ini terbukti berhasil mengantar para atlet IPSI Surabaya meraih Juara Umum Porprov 2022 di Lumajang. “Ini merupakan juara yang ketujuh kalinya,” kata BHS.

Prestasi lainnya adalah Juara Umum Kejurprov Pelajar Jatim 2022 di Jember dan Juara Umum Kejurprov Golongan Usia Dewasa 2023 berhasil meloloskan 8 atlet IPSI Surabaya untuk disumbangkan berlaga sebagai atlet andalan Jatim.

BHS mengucapkan terima kasih kepada para pelatih sehingga atlet IPSI Surabaya tak ada lawan. “Terbanyak adalah dari Kota Surabaya jumlahnya ada delapan atlet pesilat,” ujarnya.

Terkini, Bambang Haryo sudah melakukan persiapan atlet jelang Porprov ke-VIII 2023 pada September mendatang. Ia menargetkan IPSI Surabaya meraih juara umum dan mampu menjadi yang terbaik serta menjadi juara umum untuk kedelapan kalinya.”Targetnya 12 emas,” ujar Bambang Haryo.

Dia juga mengapresiasi Polri dalam hal ini Polrestabes Surabaya yang terus bersinergi dalam membina para pesilat untuk menjaga Surabaya. BHS merinci, total ada 15-20 persen pesilat di Surabaya dari total jumlah penduduk di kota ini.

“Sekitar 300.000 pesilat. Maka, jika kami ditugasi untuk ikut menjaga Surabaya adalah sangat tepat dan kami siap mendukung keamanan di Surabaya,” ujar BHS seraya mengimbau para pendekar silat Wani Jogo Suroboyo.

Sementara itu, Ketua Umum Pengprov IPSI Jatim Supratomo mengungkapkan, IPSI Surabaya harus melahirkan bintang-bintang pencak silat.

IPSI sendiri adalah rumah besar dari perguruan pencak silat dan paling utama adalah memperjuangkan prestasi. Sementara IPSI Surabaya merupakan andalan Jatim dan Indonesia.

Ia juga meminta para juara Porprov mempersiapkan diri jelang Pra Pekan Olahraga Nasional (PON). Selain meningkatkan prestasi, Supratomo juga mendorong antar perguruan membangun keguyuban karena di beberapa daerah terjadi gesekan.

Rata-rata gesekan dipicu masalah pribadi. Terutama pada anak-anak muda dan akhirnya membuat onar di jalan. “Mereka mendefinisikan kejantanan merujuk pada sosial media,” ucapnya.

Ia mengimbau perubahan pola pikir dari bawah dengan menjaga marwah pencak silat yang dibangun oleh para leluhur dengan didasari budi pekerti luhur.

Sebagaimana IPSI yang selama ini telah melestarikan budaya pencak silat. UNESCO telah mengakui pencak silat sebagai warisan budaya tak benda.

Budaya akan lestari jika masyarakat terus membutuhkan keberadaannya. Oleh karena itu, Supratomo tidak ingin pencak silat menjadi momok bagi warga.

“Surabaya memberi contoh yang bagus bagaimana kita berorganisasi dan berprestasi membina pencak silat,” tuturnya .(MC Diskominfo Prov Jatim /ida-hjr/toeb)

Tinggalkan Balasan