Otomotif Pilihan Motor Supermoto Kawasaki dan Update Harga per Mei 2023

Pilihan Motor Supermoto Kawasaki dan Update Harga per Mei 2023

16
0
Pilihan Motor Supermoto Kawasaki dan Update Harga per Mei 2023

IndonesiaDiscover –

Meski tak seramai penjualan trail, sepeda motor jenis supermoto memiliki pasar sendiri. Ia banyak digemari lantaran bisa dimaksimalkan sebagai kuda besi perkotaan. Sebab memiliki tampilan sebagai motorcross, namun dengan penggunaan ban on-road. Sampai saat ini, Kawasaki masih mendominasi keberadaan supermoto di pasar Indonesia dengan menawarkan beberapa tipe pilihan. Berikut opsi yang bisa dipilih.

D-Tracker dan D-Tracker SE

Kawasaki D-Tracker SE D-Tracker SE

Merupakan varian termurah di antara semua jenis supermoto yang dijual di Indonesia. Model ini masih satu basis dengan KLX 150 series. Mulai dari tampilan hingga mesinnya. Perbedaannya tentu saja beberapa perangkat pendukung, termasuk penggunaan ban on road. Khusus varian reguler per Mei 2023 dijual Rp36,2 juta, sedang versi SE Rp38,6 juta OTR DKI Jakarta.

Ia menggendong mesin berkapasitas 144cc, SOHC, berpendingin udara dan sistem pengapian masih pakai DC-CDI. Tenaga yang mampu dihasilkan sebesar 11,8 hp di 8.000 rpm dan torsi puncak 11,3 Nm pada 6.500 rpm. Suplai bensin masih mengandalkan karburator, sementara penyalurnya transmisi manual lima percepatan.

Tidak seperti motor trail, kaki-kakinya mengandalkan komposisi roda serupa. Depan menggunakan ban ukuran 100/80-17 inci dan belakang hanya berbeda profil, 120/70. Spesifikasi ini tentu murni buat digunakan di jalan aspal.

Khusus varian standar, identitas paling mencolok terlihat dari pewarnaan pelek. Lingkar roda dilabur perak. Pakai suspensi upside down 35 mm di depan dengan tabung warna hitam. Serta diberikan cover pelindung di bawahnya. Belakangnya menggunakan model unitrack dengan setelan 5 tingkat preload. Hanya tersedia satu opsi warna yaitu Urban Olive Green.

Sedang buat versi SE dibedakan melalui tema dan perangkat pendukung. Bila dibanding versi standar, dirinya lebih didominasi aksen hitam. Hampir seluruh komponen dicat gelap. Mampu berikan kesan kokoh. Kelirnya ada enam pilihan; Neon Green/Ebony, Battle Grey, Shiny Yellow A, Bright White, Hitam dan Passion Red.

Tidak seperti varian murahnya, D-Tracker SE punya kelengkapan Hand guard hitam yang siap melindungi pengguna dari hempasan kerikil atau benda keras lain. Area dek mesin dilapisi plastik berbahan kuat. Supaya saat melewati jalan berbatu, tak berisiko terkena mesin. Dan terakhir, upside down-nya dilapis kelir emas, tampak lebih mewah.

Soal fitur keduanya masih sama, bahkan identik dengan seri KLX150. Speedometer masih berupa jarum mekanik dan ada indikator bensin di dashboard. Kemudian roda depan dipasangkan dengan disc brake 300 mm semi-floating, kaliper dua piston. Sedang belakang berdiameter 220 mm satu piston. Sebagai informasi, tak satupun basis ini yang sudah mengadopsi sensor ABS.

KLX150SM dan KLX150SM SE

KLX150 SM KLX150 SM

Ia merupakan pendatang baru di blantika Supermoto di Indonesia. Dirilis Kawasaki Motor Indonesia (KMI) pada 15 Maret 2023. Mengisi segmen supermoto 150 cc selain D-Tracker. Sama seperti versi KLX230, dirinya ditawarkan dalam 2 varian berbeda. Pertama tipe Standard seharga Rp36,9 juta dan tipe SE (Special Edition) dilego Rp39,5 juta. Seluruh harga yang disajikan sudah berstatus on the road (OTR) DKI Jakarta.

Hadir dengan beberapa ubahan penting dibanding seri D-Tracker. Pertama adalah visual bodi yang didesain lebih sporty dan atraktif. Garis bodi mirip dengan KLX150 trail terbaru, namun sedikit berbeda di spakbor depan.

Ia menggunakan headlamp berdesain anyar dan sudah mengadopsi teknologi LED. Tapi buat penerangan lampu belakang dan penanda sein masih mengandalkan peranti konvensional alias halogen biasa.

Lalu dibekali dengan panel meter full digital berdimensi minimalis. Informasi yang tersedia juga terbilang sederhana, hanya tersedia odometer, trip A, trip B, indikator BBM, keterangan jam, indikator gigi netral, dan penanda sein. Tapi belum dibekali dengan informasi pergantian gigi.

Kompartemen toolkit dibuat lebih presisi dan rapi. Terakhir ada penambahan cover kunci di bagian tangki BBM, tujuannya agar terhindar dari kotoran dan debu ketika motor di ajak berkendara di berbagai medan.

Urusan kaki-kaki, masih sama dengan varian D-Tracker dan KLX150 series. Mengemas suspensi depan berjenis upside down 35 mm dengan kelir pipa berwarna gold (emas). Sementara di belakang pakai model Uni Trak, single shock with adjustable spring preload.

Peleknya pakai model jari-jari 17 inci berbalut ban on road 100/80 di depan dan 120/70 di belakang. Pabrikan hanya melakukan sedikit kalibrasi untuk jarak main di suspensi depan yang kini menjadi 175 mm. Alhasil KLX150SM terlihat sedikit tinggi.

Konfigurasi mesinnya masih identik dengan varian D-trakcer maupun KLX150 series. Berkubikasi 144 cc, SOHC, pendingin udara, dan berpengabut karburator. Di atas kertas mampu menghasilkan tenaga maksimal 11,8 Hp di 8.000 rpm dan torsi puncak 11,3 Nm di kitiran 6.500 rpm. Seluruh output power disalurkan lewat transmisi manual kopling 5-percepatan.

Begitu pula untuk urusan deselerasi. Masih mengandalkan cakram tunggal semi floating 300 mm di depan dengan kaliper dua piston dan disc 220 mm di belakang dengan piston tunggal.

Varian SE hanya dibedakan dari sisi eksterior. Ia pelek berwarna hitam, skid plate, frame cover, dan juga handguard. Versi Standar tampil lebih sederhana dengan penggunaan pelek berkelir silver tanpa komponen pelindung mesin dan tangan. Pabrikan menawarkan motor ini dengan beberapa opsi warna antara lain Firecracker Red/Ebony (Standard), Neon Green/Ebony, Battle Gray/Ebony, Aquarius Green/Ebony, dan Ebony (SE).

Baca Juga: Ini Dia Pilihan Motor Trail Buat yang Ingin Naik Kelas

KLX230SM dan KLX230SM SE

KLX230SM KLX230SM

Sebelum adanya KLX150SM series, KLX230SM sudah ada terlebih dahulu. Hadir buat mengisi genre Supermoto kelas menengah. Tapi secara kubikasi mesin tergolong tanggung. Meski begitu, ia dapat dijadikan opsi buat para pecinta Supermoto yang ingin naik kelas dari 150 cc.

KLX230SM merupakan unit Supermoto yang mengambil basis dari KLX230S. Fitur dan mesinnya serupa. Tapi buat urusan kaki-kaki tentu saja berbeda. Ia menggunakan pelek depan 3 inci dan belakang 3,5 inci dengan diameter 17 inci.

Karena dikhususkan buat jalan raya, karakter suspensinya berbeda dengan KLX230 reguler. Ia lebih kaku dan jarak main lebih sedikit. Meski begitu, masih tetap memberikan redaman yang mumpuni. Sementara sistem pengereman sudah menganut model cakram petal di depan dan juga belakang.

Mengandalkan mesin injeksi satu silinder, 233cc SOHC, 2-katup, berpendingin udara, dipadankan sistem transmisi 6-percepatan. Diameter dan langkah sebesar 67 x 66 mm dengan kompresi rasio 9.4:1. Powernya diklaim mencapai 19 Hp di 7.600 rpm dan torsi puncak 19,8 Nm di putaran 6.100 rpm.

Pabrikan juga menawarkan edisi spesial dari KLX230SM yaitu KLX230SM SE. Semua masih identik, bedanya hanya pada ragam aksesori yang menempel serta sisi visual. Untuk KLX230SM maupun KLX230SM SE memiliki tiga pilihan varian warna yakni Ebony, Oriental Blue, dan Lime Green. Harga yang ditawarkan yaitu Rp54,5 juta (KLX230SM) dan Rp56,7 juta (KLX230SM SE) OTR DKI Jakarta.

D-Tracker X

D-Tracker X D-Tracker X

Model ini bisa dikatakan berbeda basis dari seluruh varian Supermoto yang ditawarkan Kawasaki Indonesia. Mengusung slogan “The Real Supermoto in Indonesia”. Seolah menahbiskan diri sebagai penguasa jalanan kota yang sesungguhnya. Ia mengadopsi penuh platform KLX250. Harganya saat ini mencapai Rp71,7 juta OTR DKI Jakarta dan hanya tersedia satu varian saja.

Dikategorikan supermoto paling sangar di antara yang lain. Tapi sayang, pihak pabrikan sampai sekarang belum memberi penyegaran terhadapnya. Wujudnya masih sama seperti pertama kali keluar. Ubahan dari tahun ke tahun hanya sebatas variatif warna. Bahkan saat ini hanya punya satu warna saja, hitam.

Paling menarik dari dirinya tentu saja kubikasi mesin. Menggendong enjin 249 cc DOHC dan memiliki empat katup, berpendingin cairan serta berpengabut injeksi. Diameter x langkah yakni 72.0 mm x 61.2 mm. Dari catatan pabrik dia sanggup mampu menghasilkan tenaga 24 Hp di 7.500 rpm dan torsi 21 Nm di putaran 7.000 rpm. Translasi daya diprakarsai girboks enam percepatan yang asik digunakan kala trek lurus.

Konstruksinya pakai fork upside-down berdiameter 43 mm dengan adjustable compression damping. Sementara monoshock belakang bisa diatur tingkat kekerasannya. Pengereman pakai piringan cakram 300 mm di depan dan belakangnya 220 mm. Dijepit dengan dua kaliper piston di depan dan tunggal di belakang.

KSR Pro

Kawasaki KSR Pro KSR Pro

Bisa dibilang ia masuk ke dalam kategori motor mini. Wujudnya supermoto tapi bertubuh kecil. Beda dengan varian lainnya, unit ini berstatus Completely Build Up (CBU) dari Thailand. Harganya saat ini Rp41 juta OTR DKI Jakarta. Hanya tersedia satu warna, Lime Green.

Memiliki tagline “The Joy of Riding in a Compact Package”. Diartikan sebagai kebahagian berkendara dalam paket kompak. Meski pangsa pasarnya kecil, penggunanya merasa bangga karena ia tergolong motor unik.

Secara dimensi, tentu saja mudah dikendarai oleh orang dewasa. Panjangnya 1.725 mm, lebar 740 mm dan tinggi 1.020 mm. Ketinggian jok cuma 750 mm atau sebanding dengan skutik entry level. Bobotnya hanya 94 Kg saja dan sanggup menampung bensin 7,3 liter.

KSR Pro menggendong mesin satu silinder 111 cc, SOHC, dua katup dan berpendingin udara. Untuk menyemprotkan bahan bakar, masih pakai karburator. Terpasang produk keluaran Keihin dengan tipe PB18. Tenaga yang dikeluarkan mencapai 8,7 Hp di 8.000 rpm dan torsi 8,6 Nm di putaran 6.000 rpm. Dayanya disalurkan melalui transmisi manual empat percepatan.

Ban depan dan belakang identik. Berukuran 100/90 berdiameter ring 12 inci. Kesan mini semakin diperkuat dengan garpu telescopic inverted (upside down). Panjang travel mencapai 30 mm dan suspensi belakang pakai single shock. Cocok untuk ditunggangi sendirian.

Buat pengereman, produk ini sudah dilengkapi disc brake dengan kaliper keluaran Nissin di roda depan dan belakang. KSR Pro punya dimensi cakram 200 mm di depan dan 184 mm di belakang. (BGX/ODI)

 

Baca Juga: Ada Varian Baru, Kenali Ragam KLX Series di Indonesia

Tinggalkan Balasan