Sosial Budaya Si Maung Andalan Pertahanan Terbaru Indonesia

Si Maung Andalan Pertahanan Terbaru Indonesia

5
0

  Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menhan Prabowo Subianto (kiri) menaiki mobil Maung buatan Pindad saat menghadiri Rapim Kemhan 2023 di Jakarta, Rabu (18/1/2023). Rapim Kemhan 2023 mengangkat tema Pertahanan Negara yang Kuat Mendukung dan Mengamankan Pembangunan Nasional. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Si Maung Andalan Pertahanan Terbaru Indonesia

Maung memiliki kemampuan melaju dengan kecepatan aman 120 km/jam, memiliki transmisi manual 6 speed, mesin diesel, dan dapat menjangkau jarak tempuh hingga 800 km.

Dengan senyum semringah, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyopiri Presiden RI Joko Widodo di atas kendaraan taktis (rantis) bernama Maung. Keduanya sembari meninjau pameran alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpahankam) produksi dalam negeri yang digelar di halaman Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Maung adalah salah satu dari 18 produk alpahankam yang dipajang di sela Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) 2023, pada Rabu (18/1/2023). Rapat itu dihadiri, antara lain, Panglima TNI, Kapolri, Menseskab, Kepala BIN, jajaran Kemhan, dan pimpinan kesatuan TNI.

Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kemhan Laksmana Muda Supo Dwi Diantara menjelaskan, pameran alpahankam tersebut digelar untuk menunjukkan industri pertahanan Indonesia terus berkembang. Maung merupakan kendaraan operasional satuan untuk medan offroad yang dirancang oleh industri dalam negeri, PT Pindad (Persero).

Kendaraan bermesin diesel 4 silinder turbocharged itu diciptakan untuk mendukung operasi serta mobilisasi pertempuran jarak dekat dan jelajah dalam segala medan. Rantis tersebut bisa melaju dengan kecepatan aman 120 km/jam, transmisi manual 6 speed, mesin diesel, dan mampu menjangkau jarak tempuh hingga 800 km.

Dengan komposisi serupa itu, Maung memiliki manuver yang gesit dan andal di kelasnya. Pada Maung juga dapat disematkan braket senjata 7,62 mm, konsol senjata SS2-V4, GPS navigasi, tracker, dan perlengkapan lainnya.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit Puji Santosa menuturkan bahwa kendaraan taktis yang dipamerkan itu merupakan varian terbaru atau versi ketiga dari Maung. Kendaraan versi ketiga ini merupakan kombinasi untuk kegiatan pasukan di lapangan dan operasional komandan.

“Jadi kita desain ada tiga seri, seri yang pertama untuk komandan, seri kedua untuk jelajah, kombinasi lapangan, dan operasional, sedangkan seri ketiga itu adalah seri untuk latihan tempur dan lain-lain sehingga dilengkapi dengan senjata,” tutur Sigit.

Menurut Sigit Puji Santosa, Maung versi ketiga ini memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dua versi sebelumnya. Kelebihan tersebut antara lain terletak pada kelincahannya dalam bermanuver. “Yang ini lebih compact, lebih lincah, lebih agile,” imbuhnya.

Ada dua perbedaan besar dibandingkan antara rantis kelas ringan generasi terdahulu yang dikembangkan Pindad. Maung generasi ketiga memiliki desain yang lebih compact. Memiliki wheelbase 10 inci.

Kemudian karakteristiknya juga bisa untuk off-road dan on the road. Ketika mobil ini dijajal rasanya tidak terlalu kasar di jalan raya, sekaligus tetap tangguh di medan pegunungan atau hutan.

Perbedaan kedua, adalah dari sisi fungsinya yang menjadi lebih multi-purpose. Rantis Maung menyediakan versi untuk komando dan untuk operasional. Ketika dilengkapi senjata maka menjadi kendaraan taktis.

BUMN industri strategis itu juga memproduksi rantis Maung versi sipil yang lebih compact, namun tetap dengan model gagah bercirikan militer. Pihak Pindad memberikan bocoran pada 2024 mereka sudah bisa mengeluarkan Maung varian listrik. Ketika dikembangkan menjadi varian listrik maka tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sekarang ini yang berkisar 65 persen, bisa menjadi 80–90 persen.

Berbagai Produk Pindad

Sejak 1993, PT Pindad mulai mengembangkan teknologi kendaraan bermotor melalui program mobil nasional. Kemudian, Pindad telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan khususnya kendaraan tempur (ranpur) dan kendaraan taktis untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional.

Berikut ini adalah spesifikasi produk-produk kendaraan tempur dan taktis yang dihasilkan Pindad, antara lain, Ranpur Anoa, Rantis Komodo, Medium tank Harimau, dan Ranpur Badak.

Anoa 6×6 tipe APC (Armored Personnel Vehicle) adalah generasi pertama kendaraan tempur dari Pindad yang memiliki keunggulan dalam mobilitas, proteksi serta daya angkut. Anoa tipe APC memiliki kapasitas total 12 orang personel, dilengkapi dengan sistem komunikasi dan transmisi kemudi otomatis.

Anoa mampu mencapai kecepatan maksimum 80 km/h di jalan raya dengan daya jelajah 600 kilometer. Lebih dari 360 unit Anoa telah digunakan oleh TNI serta ikut aktif beroperasi dalam berbagai misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), Sudan (UNAMID), Afrika Tengah (MINUSCA), Kongo (MONUSCO).

Komodo 4×4, kendaraan taktis beroda empat hadir dengan kemampuan untuk beroperasi di segala medan dan kondisi. Didukung oleh berbagai varian, yaitu APC, Missile Launcher, Pendobrak (Battering Ram), serta Intai, kendaraan ini mampu melaju sampai dengan 80 km/h berkat mesin diesel turbo charger intercooler dengan daya jangkau sampai dengan 450 kilometer.

Lebih dari 60 unit Komodo telah memperkuat armada TNI serta dioperasikan oleh PBB dalam berbagai misi Penjaga Perdamaian. Tipe Pendobrak telah digunakan oleh Kopassus.

Ada pula medium tank Harimau, yang merupakan produk inovatif kendaraan tempur terbaru buatan Pindad. Produksi tersebut didukung oleh Kementerian Pertahanan RI sesuai kebutuhan TNI.

Dilengkapi dengan senjata utama turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum, Harimau mampu beroperasi untuk berbagai macam kondisi operasi, khususnya tempat tropis dan medan ekstrem. Hal itu karena Harimau memiliki bobot yang lebih ringan dari main battle tank.

Dilengkapi dengan proteksi STANAG 4569 sampai level 5, sistem pertahanan antibalistik dan antiranjau, Harimau diproyeksikan untuk memperkuat armada utama militer. Jenis lain adalah Badak 6×6, yang merupakan salah satu varian dari ranpur 6×6 buatan Pindad yang dibuat berdasarkan kebutuhan TNI, khususnya satuan kavaleri.

Badak dilengkapi dengan senjata utama turret kaliber 90 mm, senapan mesin kaliber 7,62 mm serta dioperasikan oleh tiga orang kru. Dibekali dengan proteksi STANAG 4569 level 3 sistem pertahanan antibalistik, Badak hadir memperkuat lini serang kavaleri.

Produk Pindad lainnya adalah Panser 8×8. Panser ini merupakan varian kendaraan tempur yang diproyeksikan untuk memperkuat infanteri. Dengan bobot tempur 17,6 ton, panser ini mampu mengangkut tujuh personel dan dioperasikan oleh empat kru.

Panser ini diperkuat oleh kanon 30mm serta mengusung battlefield management system (BMS) terintegrasi penuh yang mendukung situasi tempur modern serta diproyeksikan untuk mampu bertempur melawan kendaraan tempur lawan lainnya baik jenis panser atau tank.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari


  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber Indonesia.go.id


Source link

Tinggalkan Balasan