Hal tersebut disampaikan Direktur Kerja Sama Politik Keamanan ASEAN Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rolliansyah Soemirat, Selasa (11/4/2023).
Menurut Roliansyah, Indonesia menerapkan 2 strategi untuk mencapai kemakmuran bersama.
Strategi pertama yakni Indonesia berupaya agar ASEAN tetap penting, relevan serta memberikan manfaat.
“Strategi kedua yakni menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Indonesia, kata Roliansyah, juga mendorong kerja sama untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
Roliansyah menuturkan, isu lain yang dibahas dalam Keketuaan ASEAN 2023 terkait ketahanan pangan, rantai pasok, serta perubahan iklim.
“Belajar dari pengalaman pandemi COVID-19 yang membuat semua negara sulit memenuhi kebutuhan pangan sehingga Indonesia mendorong penguatan kerja sama ketahahan pangan,” ujarnya.
Dia menambahkan, Indonesia akan mendorong pengembangan kendaraan listrik sebagai transisi energi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan 3 pilar besar tema turunan Keketuaan Indonesia, yakni ASEAN matters, epicentrum of growth, dan implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Dalam pilar ASEAN matters, Retno mengatakan tengah dilakukan persiapan visi besar ASEAN 2045, yang sedang disusun oleh High Level Task Force.
Menlu Retno mengatakan, dari Indonesia, High Level Task Force di ketuai oleh Duta Besar Dian Triansyah Djani.
Selanjutnya, dalam pilar epicentrum of growth, dilakukan penguatan ketahanan energi, termasuk melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik.
Retno mengatakan, negara ASEAN telah bersepakat mengembangkan kendaraan listrik.
“Di dalam pertemuan High Level Task Force on Economic Integration, negara ASEAN sepakat untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN dan akan disahkan pada KTT ke-42 Mei mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pilar ketiga, implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), Indonesia akan menjadi tuan rumah Flagship Event yaitu ASEAN-Indo-Pacific Forum.
Foto: You Tube Metro TV/Istimewa