Jakarta, IndonesiaDiscover – PT Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. atau BNI melalui program BNI Xpora mendorong UMKM lokal untuk bisa merambah pasar luar negeri. Hal ini dilakukan karena UMKM memiliki potensi dan kontribusi besar yang untuk perekonomian nasional.
Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia menyebutkan Sektor UMKM memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia di mana memiliki jumlah lebih dari 64,2 juta unit usaha, menyumbang 61,9 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen terhadap tenaga kerja.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo dalam siaran pers yang diterima pada Kamis (11/5/2023) mengatakan program tersebut dihadirkan untuk menjadi jembatan bagi UMKM agar produknya bisa masuk ke pasar luar negeri.
“Jadi Program BNI Xpora ini sebagai jembatan kepada UMKM Xpora sebagai one stop solution hadir untuk mendukung meningkatkan potensi UMKM Indonesia agar dapat mengembangkan bisnisnya menuju UMKM Go Productive, Go Digital, & Go Global serta menjadi pusat layanan bagi para diaspora Indonesia yang berada di luar negeri,” katanya.
Okki mengatakan untuk bisa merealisasikan hal tersebut, sejumlah langkah pun dilakukan oleh BNI seperti melakukan pelatihan, pendampingan, dan memanfaatkan kantor cabang luar negeri (KCLN).
Menurutnya, pelatihan dan pendampingan menghadirkan manfaat bagi para pelaku UMKM khususnya di area Bali yang ingin melakukan ekspor. Pasalnya, tak sedikit UMKM yang memiliki keinginan untuk ekspor tapi tidak mengetahui mekanisme yang mereka harus lakukan.
“Mereka melakukan ekspor (tapi) mereka masih belum tau dokumennya. Untuk menginterpretasikan itu kami juga harus melakukan pendampingan dan memiliki petugas khusus untuk melakukan,” ujarnya.
Ia menambahkan peran KCLN BNI juga memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM yang ingin memasarkan produknya di luar negeri. Menurutnya, hal tersebut didasari karena UMKM bakal mendapatkan informasi detail mengenai negara ekspor dari KCLN BNI.
“Solusi perluasan pasar global melalui pameran dan business matching dengan memaksimalkan peran KCLN dalam menggali potensi pasar di negara tujuan ekspor, dan solusi keuangan seperti layanan trade finance dan fasilitas pinjaman bagi para eksportir,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menghadirkan fitur business matching untuk para UMKM yang ingin ekspor melalui Program BNI Xpora.
Menurutnya, kehadiran layanan tersebut memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM untuk melakukan pertemuan bisnis dengan pembeli dari luar negeri.
“Mereka pelaku UMKM bisa langsung bertanya terkait barang-barang apa saja yang menjadi konsumsi di luar negeri,” tuturnya.
Adapun, Okki mengatakan ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki oleh UMKM agar bisa menikmati fasilitas BNI Xpora. Kriterianya yakni yang memiliki orientasi ekspor, eksportir langsung, dan eksportir mapan. Serta para diaspora atau pembeli dari luar negeri juga menikmati fasilitas BNI Xpora.
“Kami juga menerima UMKM kecil perlu bimbingan ada petugas yang memberikan pendampingan cara membuat dokumen ekspor,” ungkapnya.
Melalui sejumlah langkah tersebut, ia berharap program BNI Xpora mampu mendorong bisnis UMKM menjadi lebih berkembang dan naik kelas.
Foto: BNI