IndonesiaDiscover –
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sekitar 19% wilayah Indonesia berada pada puncak musim hujan pada Bulan Desember 2024. Dengan diprediksinya MJO dan gelombang atmosfer yang masih cukup signifikan, maka potensi cuaca ekstrem juga akan tetap terjadi, yang berdampak pada potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, atau tanah longsor.
“Kondisi ini tentu saja menjadi ancaman bagi sebagian besar penduduk Indonesia, khususnya yang berada di daerah rawan. Risiko banjir lahar juga masih ada akibat hujan sangat lebat di sekitar aliran sungai wilayah gunung berapi aktif,” kata BMKG, Selasa (17/12).
BMKG juga memantau sejumlah fenomena atmosfer yang diperkirakan akan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia.
Dinamika atmosfer yang menjadi perhatian yakni Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini masih berada di fase 5 dan aktif bergerak melintasi wilayah Indonesia, dari barat ke timur.
Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency, yang aktif di sebagian besar wilayah Indonesia, serta potensi pembentukan bibit siklon tropis di selatan Jawa dan Laut Natuna-Laut Andaman
“Kombinasi fenomena-fenomena tersebut menciptakan kondisi atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan secara intensif di beberapa wilayah Indonesia, termasuk sebagian Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua,” kata BMKG.
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, akan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat meliputi Sumatera (Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung); Jawa dan Bali (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan D.I. Yogyakarta); Kalimantan (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara); Sulawesi (Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara); serta Maluku dan Papua (Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua).
Sementara itu, wilayah yang diprediksi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat meliputi Sumatera (Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung); Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Banten, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur); Sulawesi (Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan); serta Maluku dan Papua (Papua Pegunungan dan Papua Selatan).
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.
Masyarakat diimbau untuk membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir, menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.
Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
“Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru,” pungkasnya. (Ata/P-3)