IndonesiaDiscover.com – Migrant Care menemukan sebanyak 3.238 nama ganda pada daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) di Johor Bahru, Malaysia. Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari mangatakan, pihaknya tenagh menelusuri informasi tersebut.
“Nah yang di Malaysia sedang ditelusuri. Kurang lebih metodenya juga akan sama dari DPT itu akan ditelusuri kembali walaupun sebetulnya ketika proses pemutakhiran daftar pemilih sudah ada salah satu tahapan, yaitu analisis kegandaan,” kata Hasyim dikutip dari Antara, Sabtu (3/2).
Hasyim menjelaskan, bahwa analisis kegandaan dilakukan oleh KPU RI dari semua tingkatan, baik tingkat kabupaten/kota masing-masing, antarkabupaten/kota lintas provinsi, maupun antara pemilih di dalam negeri dan pemilih di luar negeri.
Walaupun demikian, Hasyim mengatakan bahwa terjadinya nama ganda pada DPT merupakan hal yang wajar.
“Ya namanya kegiatan pemutakhiran data pemilih sudah dilakukan untuk menganalisis kegandaan. Yang namanya data jutaan itu kalau kelewatan ya saya kira masih wajar,” ujarnya.
Hasyim mengatakan bahwa pihaknya akan menyediakan alat kontrol seperti daftar hadir untuk mengantisipasi terjadinya nama ganda dalam DPT.
Baca Juga: Jalani Adegan ‘Panas’ di Film Kupu-kupu Kertas, Amanda Manopo ke Reza Arap: Lo Gimana Habis Jilat Gue, Nggak Mandi Apa Gimana?
“Akan tetapi, yang ingin kami pastikan sekiranya ada nama yang ganda, itu kita pastikan alat kontrolnya dengan daftar hadir. Jadi nanti orang yang hadir mengisi daftar hadir dulu untuk memastikan bahwa yang hadir adalah memang namanya ini, sebagaimana yang ada di DPT,” tuturnya.
Sementara itu, Hasyim mengatakan bahwa pihaknya tidak menutup diri untuk melakukan koreksi, terutama berkaitan dengan nama ganda dalam DPT.
“Namun demikian, kalau nyatanya masih ada kegandaan juga, kami tidak menutup diri untuk dilakukan koreksi supaya menghindari potensi digunakannya nama-nama itu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Hasyim.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo dalam konferensi persnya di Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (1/2), mengatakan bahwa selain 3.238 nama ganda dalam DPT Johor Bahru, pihaknya juga menemukan banyak data ganjil, yakni sekitar 24 orang dari DPTLN Johor Bahru bertuliskan alamat Indonesia dan 19 nama dalam data tertulis beralamat ‘bercuti/rehat/pulang’.
KPU menetapkan peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Baca Juga: Anies Senang Kampus Buka Suara soal Demokrasi Jelang Pemilu: Tanda Peduli Kondisi Bangsa
Pemilu anggota legislatif 2024 diikuti 18 partai politik nasional, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Ummat.
Selain itu, pemilu anggota legislatif 2024 juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
Pemungutan suara pemilu anggota legislatif 2024 dilakukan serentak dengan pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres) pada tanggal 14 Februari 2024.