Internasional Tiongkok menanggapi konflik Israel-Hamas dengan seruan untuk ‘mengakhiri permusuhan’

Tiongkok menanggapi konflik Israel-Hamas dengan seruan untuk ‘mengakhiri permusuhan’

45
0

Asap mengepul pasca serangan Israel di Gaza, 8 Oktober 2023.

Muhammad Salem | Reuters

BEIJING – Tiongkok menyerukan gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas – dan “pembentukan negara Palestina yang merdeka,” menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri pada Minggu.

“Jalan keluar mendasar dari konflik ini terletak pada penerapan solusi dua negara dan pembentukan negara Palestina yang merdeka,” kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Pernyataan daringnya menggambarkan situasi tersebut sebagai “eskalasi ketegangan dan kekerasan antara Palestina dan Israel.”

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan kelompok militan Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza dan telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa.

Menurut Berita NBC, setidaknya 700 orang di Israel telah terbunuh sejak militan Hamas menyerbu Israel pada hari Sabtu dan menculik puluhan orang, termasuk warga sipil. Israel membalasnya dengan serangan balasan di Gaza, dengan korban tewas terbaru mencapai 370 orang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

“Kami menyerukan pihak-pihak terkait untuk tetap tenang, menahan diri dan segera mengakhiri permusuhan untuk melindungi warga sipil dan menghindari memburuknya situasi,” kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

“Komunitas internasional harus bertindak dengan urgensi yang lebih besar, memperkuat masukan terhadap masalah Palestina, memfasilitasi dimulainya kembali perundingan perdamaian antara Palestina dan Israel, dan menemukan cara untuk mencapai perdamaian abadi,” tambah pernyataan itu. “Tiongkok akan terus bekerja sama tanpa henti dengan komunitas internasional untuk mencapai tujuan tersebut.”

Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun, mengambil sikap yang lebih tegas mengenai konflik yang berkembang pada hari Senin, dengan mengatakan “Tiongkok mengutuk semua kekerasan dan serangan terhadap warga sipil.”

Hal ini berdasarkan terjemahan CNBC atas komentar berbahasa Mandarin di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Tinggalkan Balasan