Internasional McDonald’s akan menaikkan biaya royalti untuk restoran waralaba baru

McDonald’s akan menaikkan biaya royalti untuk restoran waralaba baru

3
0

Logo lengkungan emas McDonald’s terlihat di restoran waralaba milik Rippon Family Restaurants.

Paul Penenun | Roket Ringan | Gambar Getty

McDonald’s pewaralaba yang menambahkan restoran baru akan segera harus membayar biaya royalti yang lebih tinggi.

Raksasa makanan cepat saji ini menaikkan biaya ini dari 4% menjadi 5%, mulai 1 Januari. Ini adalah pertama kalinya dalam hampir tiga dekade McDonald’s menaikkan biaya royaltinya.

Perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi pewaralaba yang sudah ada yang mempertahankannya jejak mereka saat ini atau yang membeli lokasi waralaba dari operator lain. Ini juga tidak berlaku untuk membangun kembali lokasi atau restoran yang ada yang ditransfer antar anggota keluarga.

Namun, tarif yang lebih tinggi akan mempengaruhi pewaralaba baru, pembeli restoran milik perusahaan, restoran yang direlokasi, dan skenario lain yang melibatkan pemilik waralaba.

“Seiring dengan kita menciptakan industri yang kini kita pimpin, kita harus terus mendefinisikan ulang seperti apa kesuksesan itu dan memposisikan diri kita untuk kesuksesan jangka panjang guna memastikan nilai merek kita tetap kuat seperti sebelumnya,” kata Presiden McDonald’s AS Joe Erlinger dalam sebuah pernyataan. ‘ sebuah pesan yang disampaikan kepada pewaralaba AS yang dilihat oleh CNBC.

McDonald’s juga akan berhenti menyebut pembayaran tersebut sebagai “biaya layanan” dan sebagai gantinya menggunakan istilah “biaya royalti” yang menguntungkan sebagian besar pemilik waralaba.

“Kami tidak mengubah layanan, tapi kami mencoba mengubah pola pikir dengan membuat orang melihat dan memahami kekuatan dari apa yang Anda beli ketika Anda membeli merek McDonald’s, sistem McDonald’s,” kata Erlinger kepada CNBC. .

Penerima waralaba mengoperasikan sekitar 95% dari sekitar 13.400 restoran McDonald’s di AS. Mereka membayar sewa, royalti bulanan, dan biaya lainnya, seperti biaya tahunan untuk aplikasi seluler perusahaan, untuk beroperasi sebagai bagian dari sistem McDonald’s.

Kenaikan royalti sepertinya tidak akan berdampak langsung pada banyak pewaralaba. Karena hubungan buruk antara perusahaan tersebut dengan operatornya di AS, kemungkinan besar akan terjadi reaksi balik.

McDonald’s dan pewaralabanya berselisih mengenai sejumlah masalah dalam beberapa tahun terakhir, termasuk sistem pemeringkatan baru untuk restoran dan rancangan undang-undang California yang akan menaikkan gaji pekerja restoran cepat saji tahun depan sebesar 25%.

Pada kuartal kedua, pewaralaba McDonald’s menilai hubungan mereka dengan tata kelola perusahaan sebesar 1,71 dari 5, dalam survei triwulanan terhadap beberapa lusin operator jaringan tersebut yang dilakukan oleh Kalinowski Equity Research. Ini merupakan poin tertinggi survei sejak kuartal keempat tahun 2021, namun masih jauh dari potensi skor tinggi yaitu 5.

Meski terjadi gejolak, bisnis McDonald’s di AS tetap berkembang. Pada kuartal terakhir, penjualan toko yang sama di dalam negeri tumbuh 10,3%. Promosi seperti Grimace Birthday Meal dan permintaan yang kuat untuk item menu inti McDonald’s, seperti Big Mac dan McNuggets, meningkatkan penjualan.

Akibatnya, arus kas pewaralaba meningkat dari tahun ke tahun, kata Chief Financial Officer McDonald’s Ian Borden pada akhir Juli. Perusahaan mengatakan arus kas rata-rata untuk operator AS telah meningkat 35% selama lima tahun terakhir.

Tinggalkan Balasan