
IndonesiaDiscover –
Tak dipungkiri, Astra Honda Motor (AHM) merupakan penguasa pasar roda dua di Tanah Air. Namun sebulan belakangan, mereka didera isu rangka eSAF yang mudah keropos dan berkarat. Sementara ini belum tersedia data seberapa besar jumlah penjualan motor mereka akibat desas-desus problem sasis. Tapi kalau dinukil dari laporan keuangan Astra International selama semester pertama 2023. Pabrikan berlogo sayap merah ini sempat berjaya.
Penjualan Unit
Selama Januari hingga Juni 2023. Penjualan Astra atas sepeda motor Honda meningkat 56 persen. Angkanya menjadi 2,6 juta unit dibandingkan periode yang sama awal paruh 2022. Oleh karena itu, penguasaan pasar (market share) Astra Honda Motor dalam semester pertama tahun ini menjadi 80 persen (year-on-year). Porsi kompetitor cuma 20 persen! Itupun belum dibagi sejumlah pabrikan lain. Asal tahu pula, sepanjang enam bulan kemarin. Perusahaan telah meluncurkan dua model baru dan tujuh motor versi penyegaran (revamped).
Pendapatan, Laba & Aset AHM
Kinerja Astra Honda Motor semester pertama tergolong moncer. Setidaknya itu berdasar laporan keuangan Astra International per 30 Juni 2023. AHM tercatat mengantongi pendapatan bersih Rp47,907 triliun sepanjang semester pertama 2023. Angkanya naik 41,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp33,918 triliun.
Adapun laba periode berjalan Astra Honda Motor mencapai Rp4,417 triliun, terdongkrak 88,35 persen dari Rp2,345 triliun dalam skala year-on-year. Sedangkan dividen yang diterima Astra International dari bisnis sebesar Rp2,37 triliun. Sebagai perusahaan roda dua terbesar di Indonesia. AHM memiliki total aset hingga Rp33,561 triliun per 30 Juni 2023. Perlu dicatat, nilainya lebih tinggi dibandingkan per 31 Desember 2022, yang mencapai Rp32,612 triliun.
Baca Juga: Pilihan Skutik Harga Murah Selain Honda Beat eSAF yang Bermasalah
Pasar Nasional
Nah, kalau melihat kondisi pasar secara nasional. Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Penjualan sepeda motor seluruh merek, sepanjang Januari sampai Agustus 2023, mencapai 4.211.737 unit. Sementara itu, performa ekspor kendaraan bermotor roda dua dari Indonesia tembus 377.412 unit. Kemudian kalau dibedah per kategori untuk market domestik. Tipe motor underbone hanya diminati 5,16 persen, jenis sport 5,19 persen dan market terbesar ialah skuter matik 89,64 persen.
Bayangkan saja, dengan komposisi pasar sebesar itu, sepeda motor dengan rangka eSAF milik Honda selalu menjadi tulang punggung penjualan. Terutama model seperti Beat series, Genio dan Vario 160. Jika terbukti bermasalah dan diharuskan recall (penarikan unit) maka risiko kerugian yang ditanggung perseroan tidaklah sedikit. Nah, untuk tahu seberapa besar dampaknya terhadap penjualan AHM. Tunggu laporan terbaru kuartal ketiga nanti.
Lantas terkait pemberitaan mengenai Kementerian Perdagangan minta AHM melakukan recall. Dalam surat resmi kepada Astra International, mereka memberi penjelasan. “Kami memperoleh klarifikasi bahwa tidak ada pernyataan terkait imbauan maupun perintah penarikan produk (recall) dari Direktorat Pemberdayaan Konsumen Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan kepada AHM,” tulis perusahaan, yang diteken oleh Thomas Wijaya, Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor, akhir bulan lalu. (ALX/ODI)
Baca Juga: Efek Viral Rangka eSAF Honda Keropos, Konsumen Lebih Pilih Opsi Lain Motor Bekas