Banda Aceh, IndonesiaDiscover – Dosen Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK), Kahlil mempresentasikan peran Artificial Intelligence (AI) untuk dunia sains pada Forum International Youth Scientist Association (IYSA) di Ruang VIP AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Kamis (15/6/2023).
Pada kesempatan itu, Khalil menjelaskan bagaimana saat ini AI telah berkembang pesat dalam dunia teknologi informasi. Kehadiran AI juga telah memberikan pengaruh besar dalam dunia industri.
Misalnya pada industri otomotif, sebuah perusahaan otomotif dan penyimpanan energi asal Amerika Serikat yaitu Tesla, telah menciptakan mobil listrik yang perangkat operasionalnya menggunakan AI.
“Mobil tersebut dapat dioperasionalkan dengan menggunakan suara kita. Perintah dalam bentuk suara tersebut diterjemahkan AI. Ini menunjukkan betapa hebatnya perkembangan AI saat ini,” ucapnya.
Oleh karena itu, saat ini AI telah menjadi perhatian serius di dunia global termasuk pula Indonesia. Di mana saat ini Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mendorong generasi mudanya lebih dekat dengan dunia AI ini. Salah satu upaya tersebut, dengan meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Program Kampus Merdeka ini dibuat untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) agar memiliki talenta yang adaptif di era Revolusi Industri,” ucapnya.
Koordinator Program Studi S-1 Teknik Komputer USK ini mengungkapkan, AI dirancang mengikuti kemampuan kognitif manusia. Sejumlah peneliti dunia terus mengkaji pemanfaatan AI ini termasuk dalam mendukung dunia pendidikan. Misalnya di Cina, yang telah menciptakan Smart Lamp untuk membantu para pelajar dalam mengatasi permasalahannya saat belajar.
Oleh sebab itu, dirinya mengajak para generasi muda untuk mulai akrab terhadap perkembangan AI ini, sehingga mampu melahirkan banyak inovasi yang bisa mendukung kehidupan global yang lebih baik.
Seminar yang dilaksanakan secara daring dan luring ini merupakan bagian dari rangkaian event Indonesia International Internet of Things Olympiad 2023, yang diselenggarakan mulai tanggal 13 – 17 Juni 2023 di USK.
Olimpiade Internasional IoT ini, melibatkan peserta dari 13 negara, yaitu Vietnam, Thailand, Iran, Filipina, Malaysia, Afrika Selatan, Turkey, Indonesia, Meksiko, Bangladesh, Timor Leste, Uni Emirat Arab and Azerbaijan. Para peserta tersebut, terbagi dalam 75 tim yang mengikuti kompetisi ini secara daring dan 25 peserta lainnya hadir secara offline di USK. (mc/02)