Ragam Menteri Pariwisata Widiyanti: Seni ITB Dongkrak Ekonomi Kreatif dan Tingkatkan Citra Budaya...

Menteri Pariwisata Widiyanti: Seni ITB Dongkrak Ekonomi Kreatif dan Tingkatkan Citra Budaya Indonesia

11
0

Pasar Seni ITB Kembali Hadir, Jadi Momentum Penting untuk Ekonomi Kreatif dan Diplomasi Budaya

Pasar Seni ITB kembali hadir setelah lebih dari satu dekade vakum, menjadi momen penting dalam penguatan ekonomi kreatif dan diplomasi budaya Indonesia. Acara yang berlangsung meriah di Bandung ini menarik perhatian publik dan pelaku seni dari berbagai daerah. Dengan antusiasme yang tinggi, acara ini tidak hanya menjadi wadah bagi seniman, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap sektor ekonomi lokal.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan bahwa Pasar Seni ITB adalah contoh nyata kolaborasi antara dunia akademik dan industri kreatif yang berhasil menghadirkan nilai ekonomi dan budaya secara bersamaan. Ia menjelaskan bahwa acara ini sejalan dengan program Kemenpar, “Event by Indonesia”, yang bertujuan memperkuat citra pariwisata Indonesia melalui event berkualitas.

“Pasar Seni ITB (Institut Teknologi Bandung) adalah salah satu contoh event yang berhasil dan sejalan dengan program Kemenpar, ‘Event by Indonesia’,” ujar Widiyanti dalam sambutannya di Pasar Seni ITB hari kedua di Bandung, Minggu, 19 Oktober 2025.

Menurut Menteri, kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga berperan besar dalam menggerakkan berbagai sektor ekonomi. Keberadaan event ini, menurutnya, memberi dampak langsung terhadap peningkatan aktivitas UMKM, pelaku kuliner, seniman, hingga jasa transportasi dan perhotelan di Bandung.

Selain memperkuat perekonomian lokal, Menpar juga menilai Pasar Seni ITB memiliki nilai strategis dalam memperluas jangkauan promosi pariwisata berbasis kreativitas. Melalui pendekatan budaya, Indonesia dapat menampilkan identitas nasional yang kuat di mata dunia.

“Melalui eksposur yang luas, Pasar Seni ITB dapat berkontribusi memperkuat nation branding Indonesia dan memperluas people to people contact di tingkat global,” ucapnya.

Widiyanti menyampaikan rasa bangganya melihat antusiasme masyarakat yang melampaui perkiraan. Ia mengatakan bahwa lonjakan pengunjung menjadi bukti nyata bahwa kegiatan berbasis seni dan budaya memiliki daya tarik yang tinggi.

“Awalnya ditargetkan 15.000 pengunjung, tapi saya dapat laporan, yang membeli tiket sudah hampir 500.000. Ini luar biasa, bahkan mudah-mudahan bisa tembus 600.000,” tutur Widiyanti.

Selain kemeriahan acara, Pasar Seni ITB kali ini juga diwarnai momen pribadi dari sang menteri. Widiyanti berbagi cerita tentang kedekatannya dengan dunia seni melalui ibunya, Kartini Basuki, yang merupakan pelukis sekaligus murid dari maestro seni rupa Indonesia, almarhum Sujoyono.

“Ibu saya adalah pelukis, murid dari almarhum Bapak Sujoyono. Bandung dan ITB memiliki tempat istimewa di hatinya, kakek saya juga sempat mengajar di ITB,” ungkap Widiyanti.

Widiyanti menilai, keberhasilan penyelenggaraan Pasar Seni ITB ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara seniman, akademisi, dan pemerintah mampu menciptakan dampak ekonomi dan sosial yang luas. Ia berharap momentum ini dapat menjadi inspirasi bagi universitas lain untuk mengembangkan kegiatan serupa di daerah masing-masing.

Dalam jangka panjang, acara seperti Pasar Seni ITB dianggap mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kreativitas di Asia Tenggara. Melalui diplomasi budaya yang terus digelorakan lewat seni dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia berpotensi memperluas pengaruhnya di kancah global, sambil menegaskan jati diri bangsa sebagai rumah bagi keberagaman dan inovasi.




TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini