Siapa yang tak kenal Daerah Istimewa Yogyakarta? Ya, sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Nusantara, Yogyakarta terkenal dengan tradisi, adat-istiadat, dan budayanya. Seluruh masyarakat Yogyakarta memegang teguh hal tersebut, sebagaimana terlihat di Kampung Wisata Rejowinangun.
Tahukah Kamu?
Rejowinangun merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Kotagede, Yogyakarta. Kampung wisata yang terkenal dengan klasternya ini berhasil meraih juara 2 dalam Festival Kampung Wisata 2018. Kampung ini juga pernah menjadi juara 2 tingkat nasional sebagai kampung percontohan, karena satu-satunya kampung yang mempunyai klaster.
Ada13 RW yang terbagi menjadi 5 klaster yaitu RW 1-5 klaster budaya, RW 6-7 klaster kerajinan, RW 8-9 klaster herbal, RW 10 klaster kuliner, dan RW 11-13 klaster agro. Setiap klaster memiliki berbagai macam kegiatan dan produk unggulan yang patut dibanggakan.
Pertunjukan Seni dari Klaster Budaya
Kampung budaya berada di RW 01 sampai 05 dengan potensi seni yang beraneka ragam dan sudah memiliki nilai jual, yaitu mendatangkan wisatawan dan bekerja sama dengan pengusaha lokal seperti Kebun Raya Kebun Binatang Gembiraloka dan hotel di wilayah Kelurahan Rejowinangun.
Potensi seni yang dimiliki klaster ini di antaranya wayang durasi 2 jam berbahasa Inggris, karawitan, sanggar tari, keroncong, jathilan anak, mocopat, hadroh, angklung, dan gejog lesung.
J’GER dari Klaster Herbal
Setiap klaster memang memiliki keunggulan masing-masing, klaster herbal misalnya. Klaster ini memproduksi aneka jamu tradisional. Klaster herbal berada di RW 08 dan 09 Kelurahan Rejowinangun, di mana dua RW ini merupakan sentra pembuat jamu instan dan jamu gendong yang diberi nama J’GER (Jamu Gendong Rejowinangun).
Dari sinilah kampung herbal kemudian berkembang. Untuk memenuhi kebutuhan utama pembuat jamu gendong, warga klaster herbal akhirnya menanam tanaman herbal di setiap rumah, jalan-jalan, dan gang dengan memanfaatkan lingkungan yang ada.
Si Renyah yang Menggoyang Lidah dari Klaster Kuliner
Warga Kampung Rejowinangun juga memproduksi kue dan keripik daun yang sudah bersertifikasi dari BPOM. Kampung Kuliner berada di RW 10, di mana banyak warga yang membuat makanan kecil. Tidak hanya memproduksi keripik, di klaster ini juga terdapat Bakmi Jowo Mbah Gito yang begitu populer.
Sebagai sentra kuliner, untuk pemasarannya mereka dibantu dengan imbauan kepada seluruh masyarakat, khususnya RT, RW, PKK, dan lembaga sosial lainnya untuk menggunakan produk lokal (proteksi produk lokal) dalam setiap kegiatan. Cara ini dilakukan sejak tahun 2012 dengan brand REMAJA (Rejowinangun Makmur Jaya) yang dikelola oleh P2WKSS PKK Kelurahan Rejowinangun dan menghimpun seluruh UKM kuliner di wilayah Kelurahan Rejowinangun.
Dari Potensi Jadi Prestasi
Resmi terakreditasi pada bulan Mei 2018 sebagai kampung wisata membuat Rejowinangun semakin berbenah untuk kemajuan daerah dan pemberdayaan masyarakat.
Kelurahan Rejowinangun banyak memiliki potensi, baik fisik maupun non fisik. Tujuan pengklasteran ini adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mengenali potensi masing-masing wilayah. Selain itu juga mempermudah lembaga sosial, pemerintah kelurahan maupun Organisasi Perangkat Daerah yang akan membuat program, sehingga bisa tepat sasaran. Dengan adanya pengklasteran ini, maka pengembangan potensi akan semakin cepat dan terarah.
Segala pencapaian ini akhirnya mendapat apresiasi langsung dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat berkunjung pada beberapa waktu lalu, “Selamat untuk Kampung Wisata Rejowinangun karena masuk dalam daftar 50 Kampung wisata terbaik di Indonesia, ada banyak hal yang bisa dinikmati di kampung wisata ini,” ujar Mas Menteri.
Tertarik berkunjung ke Kampung Wisata Rejowinangun? Tenang, kampung ini sudah menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE. Yuk, agendakan perjalananmu dari sekarang! Sebelum berwisata, pastikan Sobat Pesona sudah vaksin, mengunduh aplikasi PeduliLindungi, dan jangan lupa untuk selalu patuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 6M ya, mulai dari menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama agar aktivitas berwisata nanti tetap aman dan nyaman.
Beragam informasi mengenai destinasi wisata dan inspirasi ekonomi kreatif #DiIndonesiaAja bisa kamu dapatkan dengan cara follow akun Instagram: @pesonaid_travel, Facebook: @pesonaid_travel, TikTok: @indonesia.travel, YouTube: Pesona Indonesia, dan website www.indonesia.travel.