
Isu Kontroversial tentang Hubungan Pribadi Habib Bahar bin Smith
Sebuah isu yang muncul belakangan ini menjadi perhatian publik adalah pengakuan dari model Helwa Bachmid yang menyebut dirinya sebagai “istri cadangan” dari Habib Bahar bin Smith. Pengakuan ini memicu berbagai macam reaksi dan diskusi, baik dari sudut pandang hukum, moral, maupun kehidupan pribadi sang pendakwah. Nama Habib Bahar kembali mendapat sorotan setelah munculnya isu-isu terkait hubungan personal di luar pernikahan resminya.
Isu ini menyebar cepat melalui media sosial setelah Helwa Bachmid menyampaikan bahwa dirinya merasa ditelantarkan oleh Habib Bahar, serta mengungkap beberapa detail yang membuat publik bertanya-tanya tentang status hubungan mereka. Meskipun belum ada pernyataan resmi yang menjelaskan secara jelas duduk perkaranya, perhatian masyarakat langsung tertuju pada sosok Habib Bahar bin Smith, seorang ulama dengan pengikut yang besar dan sering kali menjadi sorotan karena kontroversi yang muncul.
Kasus ini juga membuat masyarakat kembali memperhatikan latar belakang kehidupan pribadi Habib Bahar, termasuk pernikahannya, keluarganya, serta peran sebagai pemimpin majelis. Nama-nama anggota keluarganya, termasuk istri sahnya, juga ikut menjadi perhatian publik karena munculnya isu baru yang berkaitan dengan rumah tangganya.
Profil Lengkap Habib Bahar bin Smith
Habib Bahar bin Smith lahir di Manado pada 23 Juli 1985, sehingga pada tahun ini ia berusia 40 tahun. Ia merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara dan berasal dari keluarga Arab Hadrami golongan Alawiyin dengan marga Al bin Sumaid, sebuah garis keturunan yang banyak melahirkan pendakwah dan tokoh agama di Indonesia. Ayahnya bernama Sayyid Ali bin Alwi bin Smith, sedangkan ibunya bernama Isnawati Ali.
Di antara keenam adiknya, beberapa nama yang dikenal publik adalah Habib Ja’far bin Smith, Sakinah Smith, dan Habib Zain bin Smith. Kehidupan keluarga mereka dikenal religius, sehingga tak mengherankan jika Habib Bahar tumbuh dalam lingkungan yang identik dengan tradisi dakwah dan ilmu keagamaan.
Pernikahan dan Kehidupan Keluarga
Pada tahun 2009, Habib Bahar menikahi seorang Syarifah keturunan Alawiyin bermarga Albal Gaits bernama Fadlun Faisal Balguits. Dari pernikahan resmi ini, ia dikaruniai empat orang anak:
- Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin Smith
- Syarifah Aliyah Zara Hayat Smith
- Syarifah Gaziatul Gaza Smith
- Sayyid Muhammad Rizieq Ali bin Smith
Anak bungsunya, Muhammad Ali, lahir pada 4 Februari 2018 dan diberi nama sebagai bentuk penghormatan kepada gurunya, Habib Muhammad Rizieq Shihab, serta sebagai bentuk tawasul kepada leluhur mereka, Ali bin Abi Thalib.
Dengan struktur keluarga yang cukup besar dan marga kuat keturunan Alawiyin, sosoknya dikenal memiliki posisi terhormat di lingkungan pengikutnya. Karena itu pula, isu-isu terkait rumah tangganya kerap menjadi perhatian luas.
Karier Dakwah dan Perjalanan Organisasi
Sebagai seorang pendakwah, Habib Bahar dikenal memiliki gaya ceramah yang keras dan tegas. Ia merupakan pendiri sekaligus pemimpin Majelis Pembela Rasulullah (MPR) yang berkantor pusat di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Organisasi ini kerap mengadakan pengajian, kegiatan sosial, serta menjadi wadah bagi para pengikutnya.
Selain itu, ia juga mendirikan Pondok Pesantren Tajul Alawiyin di kawasan Kemang, Bogor. Pesantren ini menjadi pusat kegiatan dakwah dan pendidikan agama dengan pendekatan khas yang ia bangun sendiri. Ia juga dikenal dekat dengan ormas Islam yang dibentuk Habib Rizieq Shihab, yaitu Front Pembela Islam (FPI). Kedekatan ini turut membentuk karakter ceramah serta afiliasi gerakan keagamaannya.
Kasus viral yang melibatkan Helwa Bachmid membuat publik kembali menyoroti kehidupan pribadi Habib Bahar bin Smith. Dengan latar belakang keluarga besar keturunan Alawiyin, perjalanan dakwah yang panjang, dan kiprah sebagai pemimpin majelis, Habib Bahar tetap menjadi salah satu tokoh agama paling dikenal di Indonesia.






















































