Ragam Upaya Perbankan Memperkuat Keamanan Data Nasabah di Era Digital

Upaya Perbankan Memperkuat Keamanan Data Nasabah di Era Digital

94
0

Perkembangan Layanan Digital di Sektor Jasa Keuangan

Penggunaan layanan digital di sektor jasa keuangan di Indonesia semakin pesat. Dengan adanya inovasi seperti pembukaan rekening, onboarding, pembayaran, e-commerce, pinjaman, investasi, hingga pengelolaan keuangan, masyarakat kini dapat melakukan berbagai aktivitas finansial kapan saja dan di mana saja. Namun, hal ini juga membawa risiko yang semakin meningkat, terutama dalam bentuk kejahatan siber seperti identity fraud.

Salah satu ancaman utama adalah penggunaan teknologi deepfake AI yang semakin marak. Teknologi ini memungkinkan pelaku kejahatan untuk meniru suara, wajah, atau bahkan identitas seseorang secara digital, sehingga sulit dibedakan dari aslinya. Hal ini menjadi tantangan besar bagi industri jasa keuangan dalam menjaga keamanan data dan transaksi nasabah.

Tingkat Literasi yang Masih Rendah

Indeks Literasi Keuangan Indonesia 2025 mencatat angka sebesar 66,46%, sedangkan Indeks Literasi Digital 2024 hanya berada pada skala 3,78 dari 5. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat masih kurang memahami cara mengelola keuangan secara digital serta mengenali ancaman keamanan siber. Akibatnya, mereka lebih rentan menjadi korban kejahatan digital.

Laporan IBM Cost of Data Breach 2024 menyebutkan bahwa kerugian rata-rata akibat pencurian data pribadi secara global mencapai USD 4,9 juta, naik 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman kebocoran data yang bisa merusak kepercayaan publik terhadap layanan digital.

Onboarding sebagai Titik Kritis Keamanan

Proses onboarding, yaitu proses pendaftaran dan verifikasi nasabah, menjadi titik kritis dalam menjaga keamanan digital. Identity fraud bisa terjadi jika proses ini tidak dilakukan dengan baik, sehingga memberi celah bagi kejahatan keuangan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem keamanan yang kuat dan andal.

Wakil Sekretaris Jenderal II Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Saat Prihartono, menekankan perlunya keseimbangan antara inovasi layanan dan keamanan digital. Ia menilai bahwa kemudahan akses harus diimbangi dengan infrastruktur TI yang mumpuni dan strategi anti-fraud yang komprehensif.

Peran Identitas Digital dalam Mencegah Fraud

Identitas digital dinilai sebagai solusi strategis dalam menghadapi ancaman digital fraud. Teknologi ini mampu memverifikasi identitas individu atau perangkat secara akurat, melindungi data pribadi, menjamin legalitas transaksi, dan memperkuat kepercayaan nasabah.

Dalam acara Online Fintech Talk bertema “Fighting Digital Fraud: Membangun Digital Trust Layanan Perbankan melalui Inovasi Identitas Digital”, Prihartono menjelaskan bahwa pemanfaatan AI untuk deteksi anomali secara real-time menjadi kunci dalam menjaga digital trust di sektor jasa keuangan.

Kolaborasi Antara Regulator, Bank, dan Fintech

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman digital fraud, mengedukasi peran teknologi identitas digital dan AI dalam pencegahannya, serta mendorong kolaborasi antara regulator, perbankan, dan fintech untuk memperkuat digital trust.

CEO Privy, Marshall Pribadi, menegaskan bahwa identitas digital yang dikelola oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) sangat penting dalam transaksi digital. Pemanfaatannya bisa menyederhanakan proses onboarding tanpa mengorbankan keamanan. Setiap sertifikat elektronik juga dilengkapi certificate warranty untuk memitigasi risiko bagi industri jasa keuangan.

Pendekatan Teknologi dalam Keamanan Digital

Dari sisi perbankan, Chief Digital & Analytics Officer Bank Danamon, Andreas Kurniawan, menjelaskan bahwa pihaknya menggabungkan teknologi e-KYC, liveness detection, dan OCR dengan verifikasi berlapis untuk menghadapi ancaman digital. Dukungan PSrE memastikan validitas identitas nasabah, membuat proses onboarding lebih efisien, real-time, dan menekan risiko fraud.

Ia menekankan pentingnya sinergi lintas pihak agar perbankan mampu beradaptasi dengan cepatnya perkembangan teknologi. Dengan kolaborasi yang baik, industri jasa keuangan bisa tetap aman dan terpercaya di tengah pertumbuhan digital yang pesat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini