
Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat
Pagi ini, Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia. Pada pukul 07.05 WIB, Jumat (18/7), Indeks Kualitas Udara (IQAir) Jakarta mencapai angka 169, yang termasuk dalam kategori tidak sehat. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara saat ini berpotensi membahayakan kesehatan bagi masyarakat umum.
Diikuti oleh Bekasi dan Tangerang Selatan, yang masing-masing memiliki skor IQAir sebesar 162 dan 156, keduanya juga berada dalam kategori tidak sehat. Beberapa kota lain seperti Medan dan Surabaya juga mengalami kualitas udara yang tidak sehat, meskipun hanya untuk kelompok sensitif. Skor IQAir Medan mencapai 148, sedangkan Surabaya memiliki skor 112.
Kota dengan Kualitas Udara Terbaik
Sebaliknya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menjadi kota dengan kualitas udara terbaik pagi ini. Dengan skor IQAir sebesar 41, kota ini masuk dalam kategori baik. Ini menunjukkan bahwa kondisi udara di Palangkaraya relatif aman untuk dihirup oleh masyarakat umum.
Jakarta Termasuk dalam Daftar Kota Berpolusi Terbesar Dunia
Selain menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia, Jakarta juga masuk dalam daftar kota dengan polusi udara terparah di dunia. Pada pagi ini, Jakarta menempati peringkat kedua setelah Kinshasa, Kongo. Berikut rinciannya:
- Kinshasa, Kongo: 183 (tidak sehat)
- Jakarta, Indonesia: 169 (tidak sehat)
- Al-Manamah, Bahrain: 156 (tidak sehat)
- Doha, Qatar: 153 (tidak sehat)
- Santiago de Chile, Chili: 152 (tidak sehat)
Sementara itu, Canberra, Australia, menjadi kota dengan kualitas udara terbaik di dunia pagi ini. Dengan skor IQAir sebesar 13, kota ini masuk dalam kategori baik.
Penjelasan Mengenai Kategori Kualitas Udara
Indeks AQI (Air Quality Index) digunakan untuk mengukur konsentrasi polutan dalam udara dan menentukan kategori kualitas udara. Berikut penjelasan mengenai kategori-kategorinya:
- Kategori Baik: PM2,5 antara 0-50
- Kategori Sedang: PM2,5 antara 51-100
- Kategori Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif: PM2,5 antara 101-150
- Kategori Tidak Sehat: PM2,5 antara 151-200
- Kategori Sangat Tidak Sehat: PM2,5 antara 200-299
- Kategori Berbahaya: PM2,5 antara 300-500
Kategori sangat tidak sehat dan berbahaya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar, seperti anak-anak, lansia, serta orang dengan penyakit pernapasan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memantau kualitas udara dan mengambil langkah-langkah perlindungan jika diperlukan.