Lifestyle & Hiburan Perbedaan Menopause dan Andropause, Fase Serupa yang Penting

Perbedaan Menopause dan Andropause, Fase Serupa yang Penting

89
0

Perbedaan Menopause dan Andropause: Apa yang Harus Diketahui

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan hormonal yang memengaruhi kesehatan fisik maupun emosional. Dua kondisi yang sering muncul adalah menopause pada perempuan dan andropause pada laki-laki. Meski keduanya sering dianggap serupa karena berkaitan dengan penurunan hormon, sebenarnya ada perbedaan besar dalam cara keduanya terjadi, dampaknya, dan siapa saja yang mengalaminya.

Menopause adalah fase alami yang hampir pasti akan dialami oleh semua perempuan, sementara andropause tidak selalu terjadi pada semua laki-laki. Bukan hanya itu, cara tubuh merespons kedua kondisi ini juga berbeda. Berikut penjelasan lebih rinci tentang perbedaan antara menopause dan andropause.

Pengertian

Menopause adalah bagian alami dari proses penuaan yang terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen oleh ovarium. Perempuan dinyatakan menopause saat tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Biasanya terjadi di usia 45–55 tahun, meskipun bisa juga terjadi lebih awal. Estrogen sendiri penting untuk menjaga kekuatan tulang, mengatur organ reproduksi, hingga melindungi tubuh dari penyakit jantung.

Sementara itu, andropause adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan kadar testosteron pada laki-laki seiring bertambahnya usia. Kondisi ini juga dikenal sebagai male menopause atau partial androgen deficiency in aging males (PADAM). Testosteron adalah hormon utama yang memengaruhi ciri-ciri fisik laki-laki, seperti pertumbuhan rambut wajah, massa otot, dan distribusi lemak tubuh. Namun, andropause tidak sepenuhnya dipahami oleh pasien maupun dokter karena gejalanya sering disalahartikan sebagai disfungsi ereksi atau depresi.

Gejala

Gejala menopause mencakup berbagai perubahan fisik dan emosional, seperti:
* Berhentinya menstruasi.
* Hot flash (rasa panas mendadak).
* Kekeringan pada vagina.
* Penurunan gairah seks.
* Depresi, kecemasan, dan perubahan suasana hati.
* Insomnia.
* Kenaikan berat badan.
* Infeksi saluran kemih.
* Sakit kepala dan rambut rontok.
* Nyeri payudara dan kulit kering.
* Kelelahan.

Sementara itu, gejala andropause meliputi:
* Kebotakan atau rambut menipis.
* Disfungsi ereksi.
* Hot flash.
* Depresi dan kecemasan.
* Perubahan suasana hati.
* Energi menurun.
* Kehilangan massa otot.
* Peningkatan lemak tubuh (yang juga bisa memperburuk disfungsi ereksi).

Penyebab

Menopause terjadi karena ovarium berhenti memproduksi sel telur dan hormon estrogen secara alami seiring waktu. Dalam beberapa kasus, menopause bisa datang lebih awal karena penyakit tertentu atau prosedur medis seperti kemoterapi.

Di sisi lain, andropause dipicu oleh banyak faktor, seperti pola makan yang buruk, stres, kurang tidur, depresi, pengaruh obat-obatan, obesitas, atau diabetes. Penurunan testosteron pada laki-laki berlangsung secara bertahap dan bisa memakan waktu selama bertahun-tahun.

Perbedaan dalam Fungsi Reproduksi

Menopause menyebabkan infertilitas, sedangkan andropause tidak. Saat menopause, perempuan kehilangan kemampuan untuk hamil secara alami karena berhentinya ovulasi. Sementara itu, meskipun kadar testosteron menurun pada laki-laki, mereka tetap dapat memproduksi sperma yang sehat, artinya masih bisa memiliki keturunan. Ini adalah perbedaan mendasar yang paling signifikan antara menopause dan andropause.

Perbedaan dalam Penurunan Hormon

Penurunan hormon pada menopause terjadi secara cepat, sedangkan pada andropause berjalan lambat dan bertahap. Hormon seperti estrogen, progesteron, dan follicle-stimulating hormone (FSH) turun drastis dalam waktu singkat pada perempuan yang mengalami menopause. Sementara pada laki-laki, penurunan hormon testosteron berjalan lambat dan bertahap. Bahkan, ada laki-laki yang tidak mengalami gejala berarti sama sekali.

Kejadian yang Berbeda

Semua perempuan akan mengalami menopause, tetapi tidak semua laki-laki mengalami andropause. Menopause adalah kondisi alami dan pasti terjadi pada semua perempuan. Rata-rata usia menopause di Asia adalah sekitar 51 tahun. Sebaliknya, andropause tidak terjadi pada semua laki-laki. Banyak laki-laki yang tetap memiliki kadar testosteron stabil pada usia lanjut tanpa mengalami gejala khas andropause.

Meskipun sering disamakan karena sama-sama berkaitan dengan perubahan hormon akibat penuaan, tetapi menopause dan andropause memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Menopause terjadi secara alami pada semua perempuan dan berdampak langsung pada kesuburan, sedangkan andropause bersifat lebih individual, tidak selalu terjadi, dan tidak secara otomatis menyebabkan infertilitas. Memahami perbedaan ini penting agar kamu bisa lebih siap menghadapi perubahan tubuh, sekaligus mendorong penanganan medis yang lebih tepat dan personal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini