Hukum Pelapor Rilis Pernyataan Ketiga Soal Song Ha Yoon, Tuduhan Kekerasan Sekolah Membuat...

Pelapor Rilis Pernyataan Ketiga Soal Song Ha Yoon, Tuduhan Kekerasan Sekolah Membuat Hukum Makin Panas

9
0

Kontroversi Bullying di Sekolah yang Melibatkan Aktris Korea Selatan

Kontroversi terkait dugaan kasus bullying di sekolah yang melibatkan aktris Song Ha Yoon kembali menjadi perhatian publik. Perselisihan hukum antara pihak aktris dan pelapor, yang dikenal sebagai “Oh”, memasuki babak baru setelah Oh merilis pernyataan ketiganya secara publik pada Senin (7/6). Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa dirinya adalah korban kekerasan sekolah yang dilakukan oleh Song Ha Yoon saat keduanya masih bersekolah.

Oh menuduh bahwa pihak Song Ha Yoon, termasuk tim hukum dan agensinya, menggunakan taktik media yang agresif untuk menciptakan citra bahwa dirinya adalah pelaku, bukan korban. Ia menyebut strategi ini sebagai upaya sistematis untuk mengalihkan perhatian publik dari inti persoalan, yakni alasan di balik pemindahan Song Ha Yoon dari sekolah lamanya.

Menurut Oh, terdapat kesaksian yang konsisten dari berbagai teman sekelas dan saksi yang menunjukkan bahwa Song Ha Yoon dipindahkan secara paksa dari Sekolah Menengah Banpo ke Sekolah Menengah Gujeong sebagai konsekuensi dari tindakan disipliner. Pemindahan seperti ini dalam sistem pendidikan Korea dikenal sebagai Tindakan Disipliner No. 8, yang biasanya diterapkan pada siswa dengan pelanggaran berat.

Merespons pemberitaan bahwa dirinya masuk daftar orang yang dicari polisi karena tidak bekerja sama dalam penyelidikan, Oh menjelaskan bahwa dirinya tidak dapat hadir secara langsung karena alasan geografis. Ia menyatakan bahwa pemberitahuan panggilan polisi bukanlah surat penangkapan resmi, melainkan sekadar proses administratif yang umum terjadi ketika saksi berada di luar negeri dalam waktu lama. Ia menuding pihak Song Ha Yoon sengaja memelintir informasi ini untuk mencoreng reputasinya dan memperkuat narasi bahwa ia menghindari penyelidikan.

Oh juga menyampaikan bahwa ia sedang mempertimbangkan langkah hukum untuk menanggapi pencemaran nama baik dan tuduhan palsu yang dialamatkan kepadanya. Ia menegaskan bahwa seluruh pernyataannya didasarkan pada pengalaman pribadi serta bukti yang sudah dipublikasikan, termasuk DM Instagram dan pesan KakaoTalk dengan pihak agensi Song Ha Yoon yang sebelumnya telah dirilis ke publik.

Kontroversi ini pertama kali mencuat pada April 2024, ketika Oh tampil dalam program investigasi JTBC ‘Crime Chief’, dan mengaku bahwa pada Agustus 2004, Song menamparnya secara terus-menerus selama sekitar 90 menit dalam sebuah insiden kekerasan di sekolah. Menanggapi tuduhan tersebut, Song Ha Yoon membantah dengan tegas dan menyatakan bahwa dirinya tidak mengenal atau memiliki hubungan apa pun dengan pelapor.

Agensinya, King Kong by Starship, juga mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut tuduhan Oh tidak berdasar dan menegaskan bahwa mereka siap mengambil langkah hukum, baik secara perdata maupun pidana, terhadap Oh dan media yang menyebarkan klaim tersebut.

Pihak Song Ha Yoon kini semakin memperkuat posisi hukumnya. Pada 2 Juli, tim hukum Song Ha Yoon dari Firma Hukum Ji-eum mengonfirmasi bahwa mereka telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Oh atas dasar pencemaran nama baik berdasarkan Undang-Undang Promosi Informasi dan Komunikasi serta penghalangan bisnis melalui penipuan. Mereka juga menyatakan bahwa surat panggilan telah dikirimkan pada bulan Mei, dan karena Oh tidak merespons, namanya dimasukkan dalam daftar orang yang dicari oleh kepolisian.

Lebih jauh lagi, pihak hukum Song Ha Yoon juga mengindikasikan bahwa mereka sedang menjajaki kemungkinan mengajukan gugatan hukum di Amerika Serikat, tempat tinggal Oh saat ini, serta mempertimbangkan untuk menuntut pihak lain yang terlibat dalam penyebaran informasi yang mereka klaim sebagai palsu.

Pada Sabtu (5/7), Firma Hukum Ji-eum kembali menegaskan bahwa tidak pernah terjadi pemindahan paksa terhadap Song Ha Yoon. Mereka menyebut telah menyerahkan catatan akademik resmi yang membuktikan bahwa perpindahan sekolah yang dialami Song dilakukan atas kehendaknya sendiri, bukan karena sanksi disipliner.

Sementara kebenaran di balik klaim ini masih menjadi subjek penyelidikan, kasus ini menyoroti meningkatnya perhatian publik terhadap isu bullying masa lalu di kalangan selebriti Korea Selatan, serta bagaimana kasus tersebut ditangani di tengah perbedaan yurisdiksi dan tekanan media.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini