Indonesia Discover
,
Jakarta
– Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR telah menerima Surat Presiden Nomor R3 tertanggal 1 Juli 2025 yang berisi usulan 24 nama calon
duta besar
Republik Indonesia untuk negara-negara sahabat dan organisasi internasional. Salah satu nama calon duta besar yang ada dalam daftar itu yakni adik Ketua Dewan Ekonomi Nasional
Luhut Binsar Pandjaitan
, Nurmala Kartini Sjahrir. Nurmala dikabarkan menjadi kandidat Duta Besar RI untuk Jepang yang berkedudukan di Tokyo.
Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta mengatakan surat tersebut masih ada di tangan pimpinan DPR dan Komisi I. “Tetapi, sebagian yang saya dengar nama itu cocok dengan nama yang beredar,” kata Sukamta saat dikonfirmasi
Tempo
, Jumat, 4 Juli 2025.
Meski demikian, politikus PKS itu enggan berkomentar saat ditanya soal nama adik Luhut dalam daftar tersebut. Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan Jodi Mahardi belum menjawab pertanyaan yang disampaikan
Tempo
melalui pesan singkat ke nomor teleponnya.
Sebelumnya, Komisi I DPR RI menjadwalkan akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon 24 Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara sahabat dan organisasi internasional pada Sabtu-Minggu (5-6 Juli) di Ruang Rapat Komisi I DPR RI Jakarta.
“Komisi I DPR akan melaksanakan uji kelayakan calon dubes pada Sabtu-Minggu (5-6 Juli) di DPR RI,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta dikutip Antara, Jakarta, Jumat 4 Juli 2025.
Sukamta mengatakan, Komisi I DPR menargetkan uji kelayakan calon dubes selesai dilaksanakan pada pekan ini agar segera diambil keputusan.
“Kami targetkan uji kelayakan calon dubes selesai dilaksanakan pekan ini. Dan pekan depan sudah menjadi keputusan DPR,” ujarn dia.
Profil Nurmala Kartini Sjahrir
Nurmala Kartini Sjahrir lahir di Simargala Huta Namora, Kabupaten Toba, Sumatera Utara pada 1 Februari 1950. Dia merupakan anak dari Bonar Pandjaitan dan Siti Frida Naiborhu (alias Farida Naiborhu). Nurmala merupakan adik dari mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Nurmala menikah dengan Dr. Sjahrir, ekonom dan tokoh politik, pada 8 Desember 1979. Dia dikaruniai dua anak yaitu Pandu Patria Sjahrir dan Gita Rusminda Sjahrir. Pandu saati ini merupakan Chief Investment Officer (CIO) di Danantara.
Nurmala menempuh pendidikan S1 Antropologi, Universitas Indonesia, 1976. Selama itu, dia aktif di Mapala UI dan pernah menjabat ketua Mapala. Nurmala kemudian mendapatkan gelar S2 dan S3 Antropologi di Boston University (Master 1981, Doktor 1990).
Nurmala memulai karier sebagai asisten peneliti di Leknas dan dosen Antropologi UI. Dia juga pernah memimpin Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI).
Di bidang politik, Nurmala pernah menjadi Ketua Umum Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB) periode 2007–2011. Dia juga tercatat pernah menjadi Ketua Yayasan Kebun Binatang Ragunan, pendiri Suara Ibu Peduli (SIP), Yayasan Rumah Ibu (anti-KDRT), dan Yasalira (lingkungan)
Pada 10 Agustus 2010, Nurmala Kartini dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Duta Besar RI untuk Republik Argentina merangkap Republik Paraguay dan Uruguay, yang berkedudukan di Buenos Aires. Dia menjabat selama 4 tahun.
Dalam jabatan itu, Nurmala pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah Argentina pada 15 September 2014. Pemerintah Argentina menyerahkan medali kehormatan “Order de Mayo el Merito en el Grado Gran Cruz” kepadanya sebagai Duta Besar RI untuk Republik Argentina, Republik Paraguay, dan Republik Oriental Uruguay. Medal of Honor ini untuk pertama kali diberikan kepada kepala perwakilan Indonesia di Argentina, sejak dibukanya hubungan kedua negara.
Di bidang pemerintahan, Nurmala pernah menjadi penasihat perubahan iklim di Kemenko Maritim dan Investasi pada 2015–2019 . Kini, nama Nurmala masuk 24 calon duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat. Nurmala dikabarkan menjadi kandidat Duta Besar RI untuk Jepang yang berkedudukan di Tokyo.