Uncategorized Ciendrafuri Sebut Orang Asing Hendak Serobot Tanah Miliknya di Takalar

Ciendrafuri Sebut Orang Asing Hendak Serobot Tanah Miliknya di Takalar

8
0

Indonesiadiscover.com, Makasar Salah satu warga Negara Korea (WNK) You Ju Shin, mengklaim memiliki tanah dengan luas 34.487 m² di Desa Tamalate Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar.

Hal ini menuai polemik lantaran tanah tersebut sudah bersertifikat atas nama Ciendrafuri Gandhatama, warga Kota Makassar.

Ciendrafuri Ghandatama menjelaskan jika tanah tersebut merupakan pemberian dari orang tuanya, yang dibeli dari warga pemilik sertifikat sebelum nya atas nama “Anton Kamuh”, Selasa (24/6/2025)).

“Kami memiliki bukti SHM-nya dan tanah itu sudah sah milik kita dan sudah dicek oleh BPN setempat, dengan tidak ada nya catatan Blokir dan sengketa di hasil Cheking BPN Takalar tersebut” tuturnya pada awak media.

Meskipun demikian, kata Ciendrafuri Gandhatama, You Ju Shin berdalih mengklaim tanah itu milik dia. Ciendrafuri Gandhatama berharap pemerintah setempat harus tegas dalam menentukan kedudukan hukum atas tanah tersebut, termasuk mendesak You Jin Shin sebagai warga asing agar tidak lagi mengklaim tanah miliknya.

Ciendrafuri Gandhatama  menerangkan, jika You Ju Shin sempat menunjuk Anton Kamuh sebagai orang kepercayaan untuk menjadikan namanya sebagai pemilik tanah dah tercatat di SHM yang di terbitkan oleh BPN setempat.

Sayangnya, Anton Kamuh justru menjual kepada Ciendrafuri Gandhatama dengan bukti di terbitkan nya SHM yang berbalek nama kepada Ciendrafuri Gandhatama dan di buktikan hasil Chekin BPN Takalar yang sah bahwa tidak ada sengketa dan tidak ada blokir di isi cheking BPN takalar tersebut.

Shin Young Ju yang mulai membebaskan lahan seluas 7,4 hektare di Desa Tamalate, Kecamatan Galesong Utara dan di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, pada 2008 lalu, tak bisa mengurus semuanya lantaran kembali ke Korea Selatan untuk menyelesaikan pekerjaan lain. Di belakang, Anthon Kamuh mulai bertindak.

Anthon Kamuh akhirnya mengambil kesempatan. Ia membuat akte jual beli pada 2012, dan menjual pada Ciendrafuri Gandhatama.

Kepala Desa Tamalate Husain, langsung meminta bantuan kepolisian untuk mencegah terjadinya perselisihan yang dapat mengakibatkan terjadinya jatuh korban.

Pihaknya terus akan memediasi kedua belah pihak agar sengketa tak berkepanjangan.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini