
IndonesiaDiscover –

DINAS Keamanan Ukraina (SBU) mengklaim telah menghancurkan sepertiga dari pesawat pembom strategis milik Rusia dalam serangan pesawat nirawak yang menyasar sejumlah pangkalan udara militer di wilayah Rusia.
Pernyataan ini disampaikan pada Minggu (1/6), bersamaan dengan rincian operasi skala besar yang diberi sandi “Spider Web.”
“Pasukan Ukraina menyerang lapangan udara militer Rusia dengan kendaraan udara tak berawak (UAV),” kata SBU dalam pernyataan resminya seperti dilansir Anadolu, Senin (2/6).
Operasi tersebut diklaim telah menyebabkan kerugian sebesar US$7 miliar dolar bagi kekuatan udara strategis Rusia.
Menurut SBU, lebih dari 40 pesawat pengebom strategis dihancurkan dalam operasi tersebut. Serangan tersebut ditargetkan ke empat lapangan udara utama, yakni Olenya, Ivanovo, Dyagilevo, dan Belaya.
Salah satu target terjauh adalah wilayah Irkutsk di Siberia, yang berjarak lebih dari 4.300 kilometer dari perbatasan Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama. Mereka menyebutkan bahwa serangan Ukraina menargetkan lima wilayah, yakni Murmansk, Irkutsk, Ivanovo, Ryazan dan Amur.
Menurut kementerian, serangan terhadap lapangan udara di Ivanovo, Ryazan, dan Amur berhasil digagalkan oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Namun, kementerian tersebut mengakui bahwa di dua wilayah lainnya—Murmansk dan Irkutsk—beberapa pesawat terbakar akibat serangan drone, meskipun kebakaran telah berhasil dipadamkan.
Sementara klaim kedua pihak belum dapat diverifikasi secara independen, pernyataan ini menandai salah satu serangan udara paling signifikan yang dilakukan Ukraina jauh ke dalam wilayah Rusia sejak dimulainya invasi pada 2022.
Operasi ini juga menunjukkan meningkatnya kemampuan Ukraina dalam menjalankan operasi jarak jauh menggunakan teknologi drone. (Fer/I-1)