
IndonesiaDiscover –

Memasuki hari ke-15 Ramadan 1446 H, umat Muslim di Jabodetabek semakin antusias menjalankan ibadah puasa. Momen berbuka pun menjadi waktu yang dinanti setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Berdasarkan jadwal dari Kementerian Agama, azan magrib Jakarta akan berkumandang pada pukul 18.09 WIB, menandai waktu berbuka bagi masyarakat setempat.
Wilayah sekitar seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga memiliki jadwal buka puasa yang tak jauh berbeda. Agar ibadah semakin khusyuk, berikut jadwal buka puasa Jabodetabek pada 15 Maret 2025.
- Imsak: 04:33 WIB
- Subuh: 04:43 WIB
- Dzuhur: 12:05 WIB
- Ashar: 15:12 WIB
- Maghrib/buka puasa: 18:09 WIB
- Isya: 19:17 WIB
Bogor
- Imsak: 04:33 WIB
- Subuh: 04:43 WIB
- Dzuhur: 12:05 WIB
- Ashar: 15:13 WIB
- Maghrib/buka puasa: 18:13 WIB
- Isya: 19:18 WIB
Depok
- Imsak: 04:33 WIB
- Subuh: 04:43 WIB
- Dzuhur: 12:05 WIB
- Ashar: 15:12 WIB
- Maghrib/buka puasa: 18:09 WIB
- Isya: 19:18 WIB
Tangerang
- Imsak: 04:33 WIB
- Subuh: 04:43 WIB
- Dzuhur: 12:06 WIB
- Ashar: 15:12 WIB
- Maghrib/buka puasa: 18:10 WIB
- Isya: 19:18 WIB
Bekasi
- Imsak: 04:32 WIB
- Subuh: 04:42 WIB
- Dzuhur: 12:04 WIB
- Ashar: 15:11 WIB
- Maghrib/buka puasa: 18:08 WIB
- Isya: 19:17 WIB
Puasa bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi: Tips Agar Tetap Sehat
Bagi penderita hipertensi, menjalani ibadah puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, perubahan pola makan dan tidur selama Ramadan justru berpotensi menurunkan tekanan darah jika dilakukan dengan cara yang tepat. Agar tetap sehat selama berpuasa, penderita tekanan darah tinggi dapat menerapkan beberapa langkah berikut:
- Konsultasi dengan dokter: Sebelum memulai puasa, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter guna memastikan kondisi tekanan darah tetap stabil dan tidak berisiko menyebabkan komplikasi. Dokter juga dapat memberikan rekomendasi apakah Anda aman untuk berpuasa serta meresepkan obat antihipertensi yang sesuai untuk dikonsumsi selama Ramadan.
- Pastikan tubuh tetap terhidrasi: Menjaga asupan cairan sangat penting selama puasa, tidak hanya untuk mencegah dehidrasi tetapi juga membantu mengontrol tekanan darah. Penuhi kebutuhan cairan dengan minum delapan gelas air per hari, yang bisa dibagi antara waktu sahur dan berbuka. Hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda, karena dapat meningkatkan tekanan darah.
- Konsumsi sayur dan buah secara rutin: Masukkan sayur dan buah ke dalam menu sahur dan berbuka untuk menjaga keseimbangan tekanan darah. Kandungan kalium dalam sayuran dan buah-buahan membantu mengurangi dampak natrium atau garam yang bisa meningkatkan tekanan darah. Beberapa sumber kalium yang baik antara lain pisang, jeruk, melon, blewah, mentimun, dan sayuran hijau.
- Kurangi asupan garam: Penderita hipertensi perlu membatasi konsumsi makanan tinggi garam karena dapat memicu lonjakan tekanan darah. Dianjurkan untuk membatasi asupan garam hingga maksimal 2 gram per hari atau sekitar satu sendok teh.
- Tetap aktif dengan olahraga ringan: Meskipun sedang berpuasa, olahraga tetap perlu dilakukan agar tekanan darah tetap stabil. Pilihlah aktivitas fisik dengan intensitas ringan, seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda. Cukup lakukan olahraga selama 30 menit setiap hari, baik di pagi maupun malam hari, untuk menjaga kebugaran tubuh.
Saat berbuka, mulailah dengan air putih dan makanan ringan seperti buah-buahan agar tubuh tidak kaget menerima asupan makanan setelah seharian berpuasa. Hindari langsung mengonsumsi makanan berat untuk mencegah lonjakan gula darah dan tekanan darah secara tiba-tiba.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang secara khusus melarang penderita hipertensi untuk berpuasa. Namun, penting untuk tetap berada di bawah pengawasan dokter dan menerapkan pola hidup sehat agar puasa berjalan lancar. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.
Dengan perencanaan yang baik, penderita tekanan darah tinggi tetap bisa menjalani puasa dengan nyaman dan aman. (Bimas Kemenag/Alodokter/E-3)