

DIREKTUR Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
“Sebab, dengan tingkat kepuasan mencapai 80,9%, hampir dipastikan tidak ada kandidat lain di Gerindra yang bisa menandingi Pak Prabowo jadi calon presiden 2029,” jelasnya saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (14/2).
Ray mengatakan dengan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) tersebut, bisa dimaknai sebagai menangkap momentum kepuasan 80,9% dalam 100 hari kerja pemerintahan Prabowo.
“Sehingga, ketetapan ini akan terus berlaku sampai tiba masa pencapresan 2029 yang akan datang,” jelasnya.
Kendati demikian, kata Ray, langkah ini juga dapat dibaca sebagai langkah antisipasi manakala kepuasan pada Prabowo tidaklah seperti dalam masa kerja 100 hari.
“Ada tanda-tanda akan sulit menahan prestasi 80,9% kepuasan itu sampai di ujung kekuasaan,” bebernya.
Menurutnya, selain masalah koordinasi dan efektivitas kekuasaan Prabowo yang akan menjadi kendala, masalah efisiensi ini juga terlihat menimbulkan keruwetan di tengah masyarakat.
“Maka, menetapkan Prabowo sebagai capres dari Gerindra di 2029 sekarang merupakan langkah antisipatif untuk memberi dasar kuat bagi pencapresan pak Prabowo di 2029,” bebernya.
“Mana tau di ujung kekuasaan pak Prabowo, tingkat kepuasan malah terus menurun,” pungkasnya. (Far/M-3)