
IndonesiaDiscover –

PELATIH AS Roma Claudio Ranieri murka dan mengecam wasit Tobias Stieler yang memimpin pertandingan timnya kontra Porto. Roma meraih hasil imbang yang menurut Ranieri, wasit merugikan timnya. Roma harus puas dengan hasi seri 1-1 di kandang Porto pada leg pertama playoff Liga Europa, Jumat (14/2) dini hari WIB.
Giallorossi unggul terlebih dahulu menjelang turun minum berkat gol Zeki Celik. Ketika memegang kendali, Roma justru kebobolan. Pada menit ke-67, serangan balik cepat Porto berbuah gol melalui sepakan keras Francisco Moura.
Ranieri marah karena momen sebelum gol Porto tercipta, Roma hendak melakukan pergantian pemain namun wasit memutuskan pertandingan terus berjalan. Beberapa saat kemudian pemain Roma Bryan Cristante dikeluarkan karena kartu kuning kedua.
Ranieri sangat marah saat peluit akhir dibunyikan. Dia bergegas ke lapangan untuk menghentikan para pemainnya agar tidak membuat masalah lagi dengan wasit. Usai laga, dia mengungkapkan kekecewaan pada pemimpin pertandingan.
“Kami meminta pergantian pemain, asisten wasit tahu akan ada pergantian pemain,” ujar Ranieri dilansir Football Italia.
“Saya pikir itu adalah pertandingan sepak bola yang hebat, kami datang ke sini untuk menang, kami bermain sangat baik,” imbuhnya.
Dia juga mempertanyakan rekam jejak wasit yang dalam 22 pertandingan dipimpinnya, tim tandang hanya memperoleh sembilan hasil seri sedangkan sisanya tim kandang selalu menang. Wasit Stieler memberikan delapan kartu kuning kepada pemain Roma, termasuk kartu merah termasuk untuk anggota staf Ranieri. Sementara itu, Porto menerima tiga kartu kuning sepanjang laga.
“Dia (wasit) berkeliling mengatakan akan memberi kartu kepada beberapa pemain. Menurut saya, dia menunggu sesuatu terjadi di dalam area penalti sehingga dia dapat memberi mereka kemenangan,” ucap Ranieri
“Itu jelas. Itulah mengapa para pemain mudah tersinggung, karena Anda tidak dapat melakukan hal seperti itu,” tukasnya.
Pekan depan, giliran Roma yang akan menjamu Porto untuk leg kedua di Stadion Olimpico.(M-2)