![Toyota-Stasiun-Pengisian-Hidrogen-4-500x333.jpeg Toyota Bikin Stasiun Pengisian Mobil Hidrogen](https://i0.wp.com/indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2025/02/Toyota-Stasiun-Pengisian-Hidrogen-4-500x333.jpeg?resize=500%2C333&ssl=1)
IndonesiaDiscover –
Sebagai dukungan mencapai Net Zero Emission di 2060 yang digadangkan pemerintah, Toyota Indonesia meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) pada Selasa (11/2) di pusat xEV TMMIN, Karawang Plant 3, Jawa Barat.
Toyota jadi merek mobil atau perusahaan swasta pertama yang memiliki fasilitas tersebut di Indonesia. Lalu HRS itu pun jadi yang terbesar saat ini di Tanah Air dengan sistem tekanan mencapai 700 bar untuk pengisian mobil hidrogen dan truk FC. Sebelumnya PLN sudah memiliki HRS yang berlokasi di kawasan Senayan dengan tekanan 350 bar yang diresmikan pada awal 2024.
Dalam membangun HRS, Toyota melakukan kemitraan strategis dengan pemerintah, BRIN, Pertamina, dan PLN. Komitmen TMMIN dalam membangun HRS ini adalah upaya menyokong komitmen pemerintah dalam memfasilitasi energi hijau dan pembangunan ekosistem hidrogen di Indonesia.
![Stasiun pengisian hidrogen Toyota](https://i0.wp.com/indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2025/02/Toyota-Stasiun-Pengisian-Hidrogen-3.jpeg?resize=640%2C427&ssl=1)
Adapun total investasi untuk pembangunan HRS tersebut menelan dana Rp35 miliar. Fasilitas ini akan berfokus pada sumber daya energi, ketahanan energi nasional, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Terutama dengan komitmen Indonesia ke era transisi energi pada 2030 dan seterusnya.
Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto mengatakan, peluncuran fasilitas HRS pertama milik Toyota di Indonesia merupakan kontribusi nyata dari perusahaan untuk mengurangi emisi. Pihaknya memastikan setiap teknologi yang diciptakan berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon.
“Peluncuran fasilitas HRS ini menandai langkah Pengembangan infrastruktur HRS mendukung ketahanan energi dan keberlanjutan di berbagai sektor termasuk industri, energi, dan mobilitas yang berbasis hidrogen. Ini adalah langkah nyata bagi industri otomotif nasional menuju pencapaian target Net Zero Emission 2060,” kata Nandi di Karawang, Selasa (11/2).
Selaras Visi Beyond Zero
![Stasiun pengisian hidrogen Toyota](https://i0.wp.com/indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2025/02/Toyota-Stasiun-Pengisian-Hidrogen-1.jpeg?resize=640%2C427&ssl=1)
Peluncuran HRS sebagai fasilitas energi masa depan, juga selaras dengan visi besar Toyota, yakni “Beyond Zero” sebagai pedoman mereka mengimplementasikan inisiatif menuju netralitas karbon melalui beragam solusi teknologi. Semangat ini menunjukkan komitmen Toyota dalam berbagai strategi untuk menciptakan masa depan berkelanjutan.
Bukan cuma memiliki HRS saja, Toyota di Indonesia juga sudah membawa mobil full hidrogen, yakni generasi ke-2 dari Mirai. Sedan ini bukan cuma menawarkan emisi nol, namun punya jarak jangkau hingga 850 km sekali isi hidrogen penuh, serta kecepatan pengisian sekitar 3 menit saja.
Presiden Direktur Toyota Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda mengatakan, Toyota terus melakukan sejumlah upaya buat mencapai netralitas karbon, melalui produk, layanan, sekaligus aktivitas operasional. Tidak hanya sekadar menghilangkan emisi, namun juga memberikan dampak keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi.
“Toyota melangkah lebih maju dalam mencapai netralitas karbon dengan strategi multi-pathway, seperti menunjukkan Toyota Mirai Generasi 2 untuk mempromosikan teknologi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di Indonesia. Mirai sendiri memiliki arti ‘masa depan’, menghasilkan listrik menggunakan hidrogen, dan hanya mengeluarkan uap air sebagai emisinya,” kata Ueda.
SDM dan Pengembangan Ekosistem HRS
![Stasiun pengisian hidrogen Toyota](https://i0.wp.com/indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2025/02/Toyota-Stasiun-Pengisian-Hidrogen-2.jpeg?resize=640%2C427&ssl=1)
Melalui peluncuran infrastruktur HRS, Toyota Indonesia juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Mereka telah melatih para karyawannya dalam teknologi hidrogen, keterampilan teknis, dan kesadaran keselamatan serta memastikan mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman praktis yang memadai.
“Komitmen kami terus memprioritaskan people transformation, melalui pengembangan tenaga ahli lalu memperkuat R&D (Research & Design) khususnya mempersiapkan pengembangan kurikulum hidrogen dan learning tools, akan terus dikuatkan sebagai fondasi utama memasuki era transisi energi,” ujar Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN. (KIT/ODI)
Baca Juga:
Peserta Toyota Eco Youth Ke-13, SMAN Asal Makassar Bikin Biofuel dari Limbah Buah
Komunitas GR Enthusiast Rayakan Puncak HUT Perdana di Sirkuit Mandalika
Riset Energi Baru, Toyota Join Pertamina dan TRAC untuk Proyek Dekarbonisasi Pakai Bioetanol E10