Nasional Inovasi NanoTek Jadi Solusi untuk Amankan Risiko Kebocoran Pipa Produksi Migas

Inovasi NanoTek Jadi Solusi untuk Amankan Risiko Kebocoran Pipa Produksi Migas

13
0

IndonesiaDiscover –

Inovasi NanoTek Jadi Solusi untuk Amankan Risiko Kebocoran Pipa Produksi Migas
Ilustrasi(Dok PHE ONWJ)

SATU lagi inovasi yang berhasil diciptakan dari lapangan lepas pantai PHE ONWJ untuk memastikan operasi hulu migas yang andal dan selamat. Kali ini, inovasi tantangan shut down valve (SDV) operasi PHE ONWJ, yang berlokasi sekitar 36 kilometer dari pesisir pantai Laut Jawa

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Abdurrachman Jalaluddin, Nano Supriyatno dan Priyo Jatmiko dari fungsi Production and Project menggodok matang metode baru penggantian aktuator SDV dengan menggunakan alat bantu NanoTek. 

SDV merupakan alat seperti kerangan yang berfungsi mengamankan pipa produksi saat terjadi kondisi anomali seperti tekanan yang di luar batas operasi.

Sebelumnya, sesuai prosedur perusahaan, metode penggantian aktuator dengan cara memasang jalur tambahan untuk suplai SDV, guna mempertahankan posisi SDV agar tetap terbuka. Namun, metode ini masih memiliki kekurangan yakni risiko kebocoran pada jalur tambahan tersebut. 

‘’Kalau risiko tersebut terjadi, proyeksi kerugian bisa mencapai Rp1,4 miliar. Nilai ini timbul dari tertundanya aliran hidrokarbon karena SDV tertutup. Selain itu, udara bertekanan tinggi pada mekanisme SDV menjadi ancaman serius bagi pekerja yang beraktivitas di dekat area SDV, dan bagi eksekutor yang melakukan pekerjaan penggantian aktuator SDV,” terang Abe, sapaan Abdurrachman dilansir dari keterangan resmi, Jumat (17/1). 

Untuk mengatasi potensi masalah ini, harus segera dicari solusi alternatif pengantian aktuator. “Di Pertamina, kami selalu diajarkan untuk memprediksi kondisi terburuk dan membuat mitigasinya. Sehingga kondisi itu tidak sampai terjadi,” imbuhnya.

Inovasi NanoTek menjadi metoda alternatif penggantian aktuator dengan aman dan tanpa menyebabkan kehilangan produksi migas. Abe dan tim memastikan bahwa NanoTek mampu mempertahankan posisi SDV tetap terbuka meskipun suplai udara bertekanan dihilangkan. 

Dengan adanya NanoTek, risiko kebocoran dan kecelakaan kerja akibat tekanan udara tinggi dapat diminimalisir secara signifikan. Selain itu, NanoTek juga dirancang untuk mudah dipasang dan kompatibel dengan berbagai jenis aktuator SDV yang digunakan oleh operator industri hulu migas lain.

Pengembangan NanoTek dilakukan melalui berbagai tahap uji coba yang ketat. Proses inovasi dimulai denganpengajuan desain, dan simulasi mekanisme alat bekerja kepada tim manajemen PHE ONWJ. 

Setelah disetujui oleh pimpinan, proses dilanjutkan dengan pembuatan alat selama delapan minggu, uji lab ke Laboratorium Center Material Processing and Failure Analysis Universitas Indonesia, hingga pengujian alat yang disaksikan oleh tim manajemen PHE ONWJ.

NanoTek pertama kali diimplementasikan pada 13 Desember 2023. Inovasi ini juga sudah dipresentasikan ke operator hulu migas lain, seperti Saka Energi, Harbour Energy dan Perusahaan Gas Negara (PGN). “Harapan kami inovasi ini dapat diterapkan untuk membantu menurunkan risiko pekerjaan serupa di operator hulu migas lain,” ungkap Abe.

Ketiga Perwira Pertamina itu berhasil mendobrak metode konvensional dalam penggantian aktuator yang sudah puluhan tahun dijalankan, yang mengacu prosedur migas, menjadi lebih andal. Hal ini, sejalan dengan komitmen Pertamina dalam memprioritaskan keselamatan operasi dan pekerja dalam aktivitas keseharian operasi hulu migas.

 

PHE ONWJ merupakan salah satu tulang punggung produksimigas domestik. Menjadi salah satu kontributor minyakmentah terbesar nasional, dari lapangan-lapangan lepaspantai PHE ONWJ menghasilkan 25.269 BOPD (barelminyak per hari) dan 70,67 MMSCFD (juta standar kaki kubikgas bumi), sepanjang 2024. (H-2)

Tinggalkan Balasan