Politik Program Bela Negara Strategi, Implementasi, dan Tantangan di Era Digital

Program Bela Negara Strategi, Implementasi, dan Tantangan di Era Digital

75
0
Program Bela Negara: Strategi, Implementasi, dan Tantangan di Era Digital
Ilustrasi(Freepik)

BELA negara bukan hanya menjadi tugas TNI dan Polri, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh elemen bangsa, termasuk generasi muda di era digital saat ini. 

Selama ini, konsep bela negara sering kali dipahami secara sempit, seolah hanya terkait dengan aspek fisik. Banyak orang menganggap bela negara identik dengan “mengangkat senjata” atau bahkan menyamakannya dengan “wajib militer.”

Padahal, bela negara adalah hak sekaligus kewajiban setiap warga negara Indonesia, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945. Tujuan dari bela negara adalah menanamkan nilai-nilai cinta tanah air, kebanggaan terhadap bangsa, serta budaya Indonesia.

Strategi Implementasi Bela Negara

Pemerintah Indonesia semakin serius dalam mengupayakan kesadaran bela negara di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Upaya ini dilakukan melalui berbagai metode, seperti pendidikan dan pelaksanaan Program Bela Negara yang telah dimulai sejak tahun 2015.

Dalam Program Bela Negara, materi yang disampaikan mencakup sekitar 70%-80% teori dan 20%-30% praktik di lapangan. 

Materi teori meliputi: 

  • Pembahasan tentang wawasan kebangsaan.
  • Kepemimpinan.
  • Konsep bela negara.
  • Ancaman proxy war.
  • UU RI No 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara. 
  • Tertib berlalu lintas.
  • Kerukunan beragama, dan penyalahgunaan narkoba. 

Sedangkan materi di bidang praktek lapangan meliputi:

  • Peraturan baris berbaris.
  • Peraturan penghormatan militer.
  • Bela diri militer.
  • Survival.
  • Simulasi permainan.
  • Cara berkomunikasi.
  • Cara memberikan instruksi.
  • Pelatihan taktik dan teknik seperti navigasi darat, dan kegiatan outbond.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertahanan, menjadikan program bela negara sebagai sarana untuk mencapai tujuan membentuk karakter dan kepribadian bangsa Indonesia. 

Tujuan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mengaktualisasikan diri dan memiliki kesadaran dalam membela negara. 

Upaya penanaman kesadaran bela negara tersebut dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya dengan memanfaatkan Pendidikan Kewarganegaraan dan Program Bela Negara sebagai alat utamanya.

Sejauh ini masih banyak persoalan tentang program bela negara, berikut ini adalah pokok-pokok persoalan yang ditemukan yaitu:

  • Belum optimalnya kurikulum pendidikan dan pembinaan bela negara generasi muda.
  • Masih rendahnya kesadaran bela negara generasi muda.
  • Belum sinergisnya  Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan mater pembinaan kesadaran bela negara. (Jurnal lembaga ketahanan nasional RI/Kemenhan/Z-1)

Tinggalkan Balasan