Ekonomi & Bisnis Universitas Padjadjaran Jadi Tuan Rumah MGTC 2024, Bahas Kebijakan Migas dan Net...

Universitas Padjadjaran Jadi Tuan Rumah MGTC 2024, Bahas Kebijakan Migas dan Net Zero Emission

52
0
Universitas Padjadjaran Jadi Tuan Rumah MGTC 2024, Bahas Kebijakan Migas dan Net Zero Emission
Unpad Jadi Tuan Rumah MGTC 2024(Ilustrasi)

Program Migas Goes to Campus (MGTC) 2024 kembali diselenggarakan di Universitas Padjadjaran. Memasuki penyelenggaraan yang ke-21, kegiatan ini mengangkat tema Kebijakan Migas di Masa Transisi Energi Menuju Net Zero Emission.

Kepala Balai Pengujian Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS Mustafid Gunawan menjelaskan bahwa MGTC merupakan program edukasi migas yang diinisiasi oleh Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sejak 2015 dan telah digelar di berbagai universitas di Indonesia.

Universitas Padjadjaran sendiri menjadi tuan rumah MGTC untuk kedua kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan pada 2016.

Mustafid juga menyampaikan bahwa kerja sama antara Ditjen Migas dan Universitas Padjadjaran bukanlah hal baru.

Khususnya dalam mendukung eksplorasi sektor hulu migas, Fakultas Teknik Geologi Unpad turut berpartisipasi dalam kegiatan studi bersama (joint study) untuk blok migas yang akan ditawarkan melalui lelang wilayah kerja migas.

“Ditjen Migas sendiri sebenarnya sudah memiliki kerja sama MoU dengan pihak Unpad (Universitas Padjadjaran), khususnya Fakultas Teknologi Geologi. Bahkan Migas Goes to Campus Unpad di Fakultas Hukum sudah pernah terlaksana di tahun 2016 yang lalu. Bersama dengan civitas academica kami berdiskusi terkait ‘Kebijakan Infrastruktur Migas dan Diskusi Usulan Revisi UU Migas,’” ujar Mustafid.

Tema acara Kebijakan Migas di Masa Transisi Energi Menuju Net Zero Emission menjadi topik penting untuk didiskusikan dan disampaikan kepada civitas academica.

Menurutnya, sektor hulu minyak dan gas bumi memegang peran strategis sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional.

Selain menjadi sumber energi vital yang mendukung pertumbuhan industri, pembangunan infrastruktur, dan penerimaan negara, sektor ini juga memiliki multiplier effect yang signifikan.

Dalam mendukung peningkatan produksi dan lifting migas, Pemerintah, melalui Ditjen Migas Kementerian ESDM, telah mengarahkan sejumlah kebijakan strategis.

Salah satu upaya tersebut adalah penyempurnaan sistem kontrak hulu migas dengan skema bagi hasil gross split generasi pertama.

Langkah ini diwujudkan melalui terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 13/2024 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split serta Keputusan Menteri ESDM Nomor 230.K/MG.01.MEM.M/2024 yang memuat pedoman pelaksanaan dan komponen kontrak, sebagai penyempurnaan dari skema sebelumnya.

Selain menjamin ketersediaan migas untuk ketahanan energi nasional, Pemerintah melalui Ditjen Migas Kementerian ESDM juga berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Pemerintah terus berupaya mengevaluasi dan menyempurnakan kebijakan dekarbonisasi melalui teknologi Carbon Capture Storage (CCS).

Awalnya, kebijakan ini diatur melalui Peraturan Menteri ESDM No. 2 Tahun 2023 yang membatasi pengelolaan CCS/CCUS hanya pada wilayah kerja migas dengan pendekatan mekanisme bisnis Hulu Migas.

Seiring perkembangannya, diterbitkan Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2024 yang memperluas cakupan pengelolaan CCS.

“Dalam upaya-upaya Pemerintah tersebut, tentunya membutuhkan dukungan dan juga masukan dari civitas academica. Oleh karena itu dalam MGTC kali ini, kami sangat berharap sekaligus mendorong diskusi aktif, baik oleh narasumber, penanggap moderator maupun mahasiswa Universitas Padjadjaran sekalian,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Sigid Suseno menyampaikan apresiasi kepada Ditjen Migas atas pelaksanaan kegiatan Migas Goes to Campus di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.

Ia juga berharap kerja sama dalam edukasi terkait kemigasan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.

“Pada 2016, MGTC saat itu dilaksanakan di Dipati Ukur kebetulan saat itu saya juga Dekan-nya. Dan sekarang 2024 sepertinya jarak terlalu lama untuk dilakukan MGTC lagi. Kalau bisa setiap tahun dilaksanakan (MGTC) di Unpad,” ungkap Sigid.

Menurut Sigid, edukasi di bidang kemigasan tidak hanya penting bagi mahasiswa teknik, tetapi juga bagi mahasiswa Fakultas Hukum, terutama dalam hal penyusunan kebijakan.

Kegiatan Migas Goes to Campus (MGTC) ke-21 ini tidak hanya melibatkan Fakultas Hukum sebagai tuan rumah, tetapi juga diikuti oleh peserta dari Fakultas Teknik Geologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta sejumlah alumni Universitas Padjadjaran. (RO/Z-10)

Tinggalkan Balasan