Ekonomi & Bisnis Holding UMKM Diprioritaskan untuk 10 Sektor

Holding UMKM Diprioritaskan untuk 10 Sektor

7
0
Holding UMKM Diprioritaskan untuk 10 Sektor
Anak berkebutuhan khusus (ABK) melayani pembeli kopi di salah satu UMKM yang didirikan oleh penyandang disabilitas dan komunitas pendung pada acara Festival Setara Berdaya 2024 di Lobi Kantor Media Indonesia, Jakarta, Kamis (12/12/2024).(MI/RAMDANI)

RENCANA pembentukan Holding UMKM di tahun depan akan diprioritaskan pada 10 sektor dan melibatkan hingga 4.000 pelaku UMKM. Pembentukan itu diharapkan dapat mendorong geliat UMKM dan memainkan perannya terhadap perekonomian secara optimal. 

“Kami akan menyiapkan kurang lebih 10 sektor, 10 sektor strategis yang akan kami putuskan. Namun sekarang sektornya masih kita kaji. Holding UMKM itu akan melibatkan satu super ekosistem besar. UMKM kurang lebih sekitar 3.000-4.000 unit, dikonsolidasikan oleh satu holding UMKM agar rantai pasoknya terbangun,” ujar Menteri UMKM Maman Abdurrahman di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12). 

Pembentukan Holding UMKM, lanjut Maman, meniru dari yang dilakukan oleh India, Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang. UMKM di negara itu disebut tumbuh cukup baik dan berkontribusi signifikan pada perekonomian negaranya. 

Melalui Holding UMKM, para pelaku UMKM dapat terlibat dalam rantai pasok industri. Itu akan bermuara pada peningkatan pendapatan pelaku UMKM dan dapat mengakselerasi kenaikan status usaha.

“Kami ingin membangun ekosistem UMKM yang menyatu antara UMKM dengan industri besarnya dalam konteks rantai pasoknya. Salah satu mediasinya untuk mendorong itu semua dengan membuat yang namanya holding UMKM. Tentu akan melibatkan beberapa pihak-pihak tertentu seperti akademisi, teman-teman dari Apindo, pengusaha segala macam,” terang Maman. 

Pemerintah juga sedang mengkaji pembentukan lembaga pembiayaan khusus UMKM. Sejauh ini pembahasan mengerucut pada pembentukkan Badan Layanan Umum pembiayaan pemerintah atau turut melibatkan pihak swasta. Sebab prinsip dari pembentukan lembaga pembiayaan itu akan menganut sistem business to business (B to B). (Z-2)

Tinggalkan Balasan