Ikon ASML ditampilkan di sirkuit, di samping bendera AS dan Tiongkok, dalam ilustrasi foto yang diambil pada 4 Januari 2024 di Brussels, Belgia.
Jonatan Raa | Foto Nur | Gambar Getty
Saham perusahaan peralatan semikonduktor global utama naik pada hari Kamis setelah adanya laporan bahwa AS sedang mempertimbangkan sanksi terhadap industri chip Tiongkok yang tidak memenuhi proposal sebelumnya.
ASML sekitar 2,9% lebih tinggi pada perdagangan sore di Eropa. Elektron Tokyo Harganya ditutup 6,7% lebih tinggi di Jepang tempat ia berdagang.
Bloomberg melaporkan pada hari Rabu bahwa Washington sedang mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut untuk membatasi penjualan peralatan semikonduktor dan chip memori AI ke Tiongkok, tetapi peraturan baru tersebut mungkin tidak memenuhi proposal sebelumnya yang dianggap lebih ketat.
Biro Industri Departemen Perdagangan AS menolak mengomentari laporan Bloomberg.
AS kini mempertimbangkan untuk menambahkan lebih sedikit pemasok raksasa teknologi Tiongkok Huawei ke daftar hitam ekspor yang dikenal sebagai Daftar Entitas. Menurut laporan tersebut, ChangXin Memory Technologies, sebuah perusahaan memori dan pesaing potensial seperti SK Hynix dan Samsung, adalah salah satu perusahaan utama Tiongkok yang tidak akan ditambahkan.
Analis di Jefferies mengatakan ASML sebelumnya memperkirakan penurunan pendapatannya dari Tiongkok sebesar 30% pada tahun depan. Pengecualian perusahaan ini dapat berarti bahwa penjualan ASML di Tiongkok “menurun kurang dari perkiraan tahun depan,” kata Jefferies pada hari Kamis.
ASML terjebak dalam pertikaian teknologi AS dan Tiongkok mengenai semikonduktor karena posisi penting perusahaan Belanda tersebut dalam rantai pasokan chip.
ASML memproduksi mesin yang dibutuhkan pembuat chip untuk memproduksi semikonduktor paling canggih. Mesin-mesin ini belum diekspor ke Tiongkok karena berbagai kontrol ekspor. Baru-baru ini, pemerintah Belanda dan AS memberlakukan pembatasan yang mempersulit ASML untuk mengekspor beberapa mesinnya yang kurang canggih ke Tiongkok.
Perusahaan menjual mesinnya ke “fabs” atau pabrik yang benar-benar memproduksi chip seperti milik Taiwan TSMC maupun SMIC di Tiongkok. Aturan apa pun yang memenuhi permintaan atau yang secara langsung menargetkan produsen semikonduktor akan berdampak negatif pada ASML.
Laporan Bloomberg menyatakan bahwa sanksi lebih lanjut yang sedang dipertimbangkan akan menargetkan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang membuat peralatan manufaktur semikonduktor daripada pabrik yang membuat chip. Hal ini juga berdampak positif bagi ASML dan perusahaan peralatan semikonduktor asing lainnya yang menjual ke pabrik manufaktur.