Tanda iPhone 16 terlihat di jendela Apple Store Fifth Avenue pada Hari Peluncuran Produk Baru pada 20 September 2024 di New York.
Michael M.Santiago | Berita Getty Images | Gambar Getty
Pemerintah Indonesia mengharapkan Menarik untuk meningkatkan usulan investasi sebesar $100 juta di negara ini, menurut media pemerintah, seiring dengan upaya pembuat iPhone tersebut untuk mendapatkan persetujuan dari Jakarta untuk menjual ponsel terbarunya.
Model ponsel pintar terbaru raksasa teknologi AS ini tidak memenuhi persyaratan kandungan dalam negeri sebesar 40% untuk ponsel pintar dan tablet di Indonesia, serta belum disetujui untuk dijual di negara tersebut.
Tujuan dari larangan tersebut adalah untuk melindungi industri dan lapangan kerja lokal, dan para pejabat meminta Apple untuk meningkatkan investasi dan komitmennya terhadap perekonomian untuk mendapatkan akses yang lebih besar.
Menurut laporan dari media pemerintah Indonesia, Kementerian Perindustrian bertemu dengan perwakilan Apple pada hari Kamis mengenai proposal mereka untuk berinvestasi sebesar $100 juta selama dua tahun.
Dana tersebut akan digunakan untuk program pusat penelitian dan pengembangan serta akademi pengembangan profesional di negara tersebut, menurut laporan tersebut.
Perusahaan juga berencana memproduksi komponen produk tambahan, khususnya mesh untuk AirPods Max Apple, mulai Juli 2025, tambahnya.
Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar dari CNBC.
Meskipun tawaran baru ini 10 kali lebih besar dari proposal yang dilaporkan sebelumnya, pemerintah masih berupaya mempermanis kesepakatan untuk mendapatkan komitmen yang “adil”.
“Dari sisi pemerintah, tentu kami ingin investasi ini lebih besar,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif kepada media pemerintah, Kamis.
Ia mengatakan peningkatan investasi akan membantu perkembangan sektor manufaktur di Indonesia, dan industri dalam negeri mampu mendukung produksi perangkat Apple seperti charger dan aksesoris.
Meskipun Indonesia mewakili pasar yang kecil bagi Apple, Indonesia juga menawarkan peluang pertumbuhan karena negara ini memiliki populasi terbesar keempat di dunia, menurut Le Xuan Chiew, analis Canalys yang berfokus pada penelitian strategi Apple.
“Populasi mudanya yang melek teknologi dan literasi digital yang semakin meningkat sejalan dengan strategi Apple untuk memperluas (penjualan global),” katanya, sambil mencatat bahwa hal ini juga menawarkan potensi manufaktur dan perakitan yang mendukung upaya Apple untuk meningkatkan diversifikasi rantai pasokannya.
Kesuksesan di pasar ini memerlukan pendekatan jangka panjang, dan tawaran investasi Apple menunjukkan komitmen untuk mematuhi peraturan setempat dan membuka jalan bagi pertumbuhan di masa depan, tambahnya.