Indonesia Discover –
Jika Anda mengalami cedera ligamen anterior (ACL), Anda akan mengalami beberapa gejala yang khas. Biasanya ada sensasi letupan di lutut, diikuti dengan rasa sakit dan ketidakstabilan. Dan seperti halnya cedera mendadak lainnya, setelah Anda sempat beristirahat dan mengompres lutut dengan es, inilah saat yang tepat untuk mempelajari pilihan pengobatan terbaik Anda.
Cedera ACL dapat diobati dengan pembedahan dan non-bedah. Pilihan terbaik untuk Anda akan bergantung pada sejumlah faktor. Teruslah membaca untuk mengetahui mengapa pengobatan diperlukan, apa saja yang termasuk dalam pengobatan non-bedah, dan kapan mempertimbangkan operasi ACL.
Jenis cedera ACL didasarkan pada tingkat keparahannya
Cedera ACL dapat berkisar dari peregangan berlebihan namun sendi lutut stabil, hingga robekan sebagian atau bahkan robekan seluruhnya. Robekan total terjadi ketika ACL patah atau terlepas dari tulangnya. Mayoritas robekan total menyebabkan ketidakstabilan pada lutut, dengan pengecualian yang jarang terjadi.
Kebanyakan robekan ACL terjadi sebagian atau seluruhnya, dan setengahnya juga melibatkan kerusakan pada ligamen lainnya. Tingkat cedera dapat menjadi faktor penentu dalam menentukan perawatan terbaik bagi Anda, karena ligamen yang robek sepenuhnya tidak dapat menyambung kembali. Namun, pengobatan non-bedah umumnya merupakan rekomendasi pertama untuk semua cedera ACL guna memulai proses penyembuhan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Mengobati ACL yang robek tanpa operasi memerlukan terapi fisik dan rehabilitasi
Robekan ACL sebagian dan seluruhnya memerlukan terapi fisik dan rehabilitasi, baik sebagai pengobatan mandiri atau sebagai persiapan untuk kemungkinan pembedahan. Terapi fisik untuk cedera ACL berfokus pada pengurangan rasa sakit dan pembengkakan, memulihkan rentang gerak lutut, dan memperkuat otot pendukung untuk meningkatkan stabilitas.
Jika lutut Anda stabil, Anda tidak mengalami pembengkakan atau nyeri, dan Anda tidak mencoba untuk kembali melakukan aktivitas yang melibatkan belokan atau perubahan arah secara tiba-tiba, perawatan non-bedah mungkin merupakan pilihan yang tepat untuk Anda.
Tanpa operasi, waktu pemulihan cedera ACL bisa berbeda-beda
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari cedera ACL bergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Tingkat keparahan cederanya
- Tingkat aktivitas sebelum cedera Anda
- Seberapa dekat Anda mematuhi rencana rehabilitasi ahli terapi fisik Anda
Program terapi fisik untuk robekan ACL dapat berlangsung antara 3-6 bulan, namun mungkin memerlukan waktu hingga satu tahun untuk mencapai tingkat fungsionalitas yang Anda inginkan.
Risiko utama dari perawatan non-bedah adalah ketidakstabilan
Meskipun mengobati robekan ACL tanpa operasi sudah cukup bagi sebagian orang untuk kembali melakukan aktivitas rutinnya, salah satu risiko utama jika tidak menjalani operasi adalah ketidakstabilan, terutama jika robekan ACL Anda sudah lengkap. Karena robekan tidak akan hilang dengan sendirinya, tidak ada jaminan bahwa Anda dapat mencegah lutut Anda lemas atau lemas. Seiring waktu, hal ini dapat mulai merusak ligamen lain di lutut Anda, yang dapat menyebabkan cedera lain dan osteoartritis pada sendi.
Kapan mempertimbangkan operasi ACL
Secara umum, mengobati robekan ACL tanpa operasi dapat diterima oleh orang-orang yang tidak mengalami gejala ketidakstabilan, tidak mengalami kerusakan pada ligamen lain, dan memiliki tingkat aktivitas yang rendah. Operasi ACL sering kali sangat disarankan bagi orang-orang dengan ketidakstabilan sendi lutut yang signifikan, serta:
- Atlet
- Anak-anak dan remaja
- Orang yang melakukan pekerjaan kasar atau aktivitas intens lainnya
Jika ACL Anda robek, tempat terbaik untuk memulainya adalah dengan ahlinya. Spesialis cedera ligamen lutut dapat menilai cedera Anda dan membuat rekomendasi pengobatan berdasarkan preferensi dan gaya hidup Anda.