Nasional Lebih dari 15 Ribu Anak di Banyumas tak Sekolah

Lebih dari 15 Ribu Anak di Banyumas tak Sekolah

34
0

IndonesiaDiscover –

Lebih dari 15 Ribu Anak di Banyumas tak Sekolah
Sosialisasi Pengananan Anak Tidak Sekolah (PATS) yang dilaksanakan pada Rabu (13/11/2024).(MI/Lilik Darmawan)

SEBANYAK 15.229 anak di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), tidak bersekolah. Belasan ribu anak tidak sekolah tersebut tersebar di 27 kecamatan di Banyumas.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Banyumas Sarno mengatakan, berdasarkan data yang ada, jumlah anak tidak sekolah sesuai data Dapodik.

Angka tersebut terbilang tinggi sehingga perlu perhatian dan dukungan berbagai pihak. “Anak dikatakan tidak sekolah memang sejak awal tidak sekolah seperti anak disabilitas maupun anak yang putus sekolah,” katanya saat Sosialisasi Pengananan Anak Tidak Sekolah (PATS) yang dilaksanakan pada Rabu (13/11).

Dalam forum yang dihadiri camat, lurah, dan kepala desa serta seluruh pengawas SD, SMP, dan penilik PAUD, se-Kabupaten Banyumas tersebut, Sarno mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk ikut serta melakukan penanganan.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat dan Kursus Dindik Banyumas Werdiningsih mengatakan salah satu wadah untuk menampung anak anak tidak sekolah salah satunya adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). 

Lembaga ini merupakan lembaga pendidikan nonformal yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat. Lembaga tersebut berorientasi pada pemberdayaan potensi setempat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

“Di Banyumas ada 42 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yaitu Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) ada 3 dan PKBM ada 39 yang menjadi alternatif anak untuk kembali sekolah selain sekolah formal lainya,” katanya.

Werdiningsih menambahkan siswa pendidikan kesetaraan saat ini mencapai 5.332 orang yang terdiri Kejar Paket A 354 anak, Paket B 1.105 anak, dan Paket C 3.873 anak.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Banyumas Nungky Harry Rachmat menyampaikan apresiasi seluruh pihak yang serius untuk bersama mengentaskan permasalahan anak tidak sekolah di Kabupaten Banyumas yang mencapai 15 ribu lebih.

“Jumlah ini bukan sekadar angka, tetapi merupakan cerminan dari sebuah tantangan besar yang perlu kita hadapi bersama. Ketika seorang anak putus sekolah, peluang mereka untuk mencapai kesejahteraan dan hidup yang lebih baik menjadi semakin kecil. Maka melalui sosialisasi ini, kita ingin membangun kesadaran bahwa penanganan anak tidak sekolah adalah tanggung jawab yang harus kita selesaikan bersama,” tegasnya. (LD/J-3)

Tinggalkan Balasan