IndonesiaDiscover –
MELAKUKAN eksperimen untuk mempelajari dan membuktikan kebenaran dari sebuah teori merupakan bagian dari pelajaran. Salah satu faktor dalam eksperimen ialah metode yang akan digunakan.
Metode eksperimen adalah suatu pendekatan di mana seseorang melakukan percobaan terhadap suatu hal, mengamati, dan mengalami prosesnya, serta membuktikan secara langsung apa yang dipelajarinya.
Menurut Gamal Thabroni dalam “Metode Penelitian Eksperimen”, eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dampak dari perlakuan yang diberikan terhadap objek yang sedang diteliti.
Eksperimen digunakan di banyak bidang ilmu, seperti sains dan kimia, untuk menguji ide atau teori serta memperdalam pemahaman tentang berbagai fenomena. Walaupun keduanya menggunakan metode eksperimen, ada perbedaan antara eksperimen sains secara umum dan eksperimen kimia. Mari kita pelajari lebih dalam perbedaan tersebut.
Perbedaan eksperimen sains dan eksperimen kimia
Eksperimen sains adalah percobaan yang dilakukan untuk mempelajari fenomena alam secara umum, meliputi berbagai bidang seperti fisika, biologi, kimia, dan astronomi. Dalam eksperimen sains, peneliti menguji hipotesis atau teori ilmiah dengan cara mengamati, mengukur, dan menganalisis hasil percobaan untuk mendapatkan data tentang berbagai aspek alam semesta.
Dalam Eksperimen sains sering dilakukan dalam kondisi terkendali, meskipun sifat pengamatan dalam eksperimen sains bisa lebih bervariasi tergantung pada bidangnya. Tujuan utama eksperimen sains adalah mencari bukti yang dapat mendukung atau membantah hipotesis dan teori yang telah ada.
Berbeda dengan sains yang mencakup berbagai metode pengamatan untuk memahami fenomena alam secara umum, eksperimen kimia memungkinkan peneliti untuk mengamati reaksi dan perubahan materi.
Dalam eksperimen kimia, peneliti dapat mengatur variabel seperti suhu, tekanan, atau konsentrasi bahan untuk mempelajari bagaimana unsur atau senyawa kimia saling berinteraksi dalam kondisi yang terkendali.
Sebagai contoh, eksperimen dalam kimia dapat dilakukan untuk mengamati reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Dalam eksperimen ini, akan mengontrol jumlah asam dan basa yang digunakan, mengukur pH larutan, dan mencatat perubahan yang terjadi selama reaksi.
Dengan demikian, meskipun eksperimen sains dan eksperimen kimia sama-sama bertujuan untuk menggali pengetahuan dan memvalidasi teori, keduanya memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda.
Eksperimen sains lebih luas dan melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk mempelajari fenomena alam secara umum, sementara eksperimen kimia lebih fokus pada interaksi materi dan perubahan yang terjadi pada tingkat molekuler. (Z-3)
Sumber : Metode Penelitian Eksperimen by Gamal Thabroni, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2020