Nasional Cegah Masalah Mental, Skrining Kesehatan Jiwa Setahun Sekali

Cegah Masalah Mental, Skrining Kesehatan Jiwa Setahun Sekali

54
0

Ilustrasi Pemeriksaan Kesehatan Jiwa. Foto: AIJakarta, indonesiadiscover.com,- Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan agar masyarakat melakukan skrining kesehatan jiwa minimal sekali dalam setahun. Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi dini tanda-tanda masalah mental, sehingga intervensi yang tepat dapat segera dilakukan.Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes, dr. Imran Pambudi, MPHM, menyatakan, sasaran skrining ini meliputi seluruh kelompok masyarakat, mulai dari anak-anak hingga lansia, termasuk individu dengan risiko tinggi seperti penderita penyakit kronis.“Skrining kesehatan jiwa diperuntukkan bagi semua kelompok usia, termasuk ibu hamil, anak, remaja, dewasa, dan lansia,” jelas Imran.Untuk mereka yang memiliki risiko tinggi masalah mental, skrining dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam setahun. Ibu hamil, misalnya, dianjurkan melakukan skrining tiga kali, dua kali selama masa kehamilan dan satu kali pada masa nifas.Layanan skrining kesehatan jiwa ini dapat diakses di puskesmas, baik di perkotaan maupun daerah. Imran menegaskan bahwa semua puskesmas mampu melaksanakan skrining ini sebagai bagian dari upaya pencegahan masalah kesehatan jiwa di Indonesia.“Layanan ini tersedia bukan hanya di kota besar tetapi juga di seluruh daerah, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mengaksesnya,” ujarnya.Upaya Kemenkes Tingkatkan Layanan Skrining Kesehatan JiwaKemenkes telah mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan layanan skrining kesehatan jiwa, seperti menyediakan skrining digital melalui aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Jiwa (SIMKESWA) dan SATUSEHAT Mobile. Aplikasi ini membantu dalam pengumpulan data, analisis, dan pemantauan kesehatan jiwa masyarakat.Untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, Kemenkes mengadakan pelatihan orientasi skrining pada Juli 2024, diikuti oleh 3.000 peserta dari 38 provinsi. Selain itu, dukungan juga diberikan melalui dana dekonsentrasi bagi pelaksanaan orientasi di daerah.Kemenkes juga bekerja sama dengan berbagai sektor untuk memperluas pelaksanaan skrining, termasuk uji coba layanan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Manado. Imran menutup dengan menyatakan pentingnya pemantauan dan evaluasi untuk memastikan pelaksanaan skrining kesehatan jiwa berjalan efektif demi kesehatan jiwa masyarakat secara menyeluruh.Sumber: Kemenkes RI

Tinggalkan Balasan