IndonesiaDiscover –
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) bersiap meluncur All New Santa Fe, Kamis (24/10). SUV ini menjadi model terbaru yang ditawarkan dengan teknologi hibrida untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan kendaraan efisien.
Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer HMID mengungkapkan, Santa Fe terbaru ini ternyata sudah berstatus rakitan lokal. Pemenuhan pemesanan terus dilakukan semenjak Hyundai membuka pre-booking beberapa waktu lalu.
“Completely Knock Down (CKD). Sebenarnya saat ini kita sudah mulai produksi. Setelah peluncuran, kami akan segera mengirimnya. Pengirimannya mungkin sebulan setelah peluncuran,” ungkap Budi yang ditemui Selasa (22/10).
Ini artinya, pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat, sudah dimanfaatkan untuk memproduksi beberapa model. Ada Creta, Ioniq 5, Stargazer, All New Kona Electric dan Santa Fe terbaru. Pabrik tersebut memiliki kemampuan produksi hingga 150.000 unit per tahun.
Budi juga mengungkapkan, pihaknya mendapatkan informasi menarik. Sejak pre-booking dibuka, model tertinggi yang menjadi pilihan masyarakat.
“Kami lihat pemesanan didominasi oleh varian hybrid. Ini menunjukkan pasar tidak hanya fokus pada harga yang lebih murah, tapi varian yang lebih mahal juga diminati,” ucap Budi.
Sebagai informasi, Santa Fe terbaru ditawarkan dalam dua pilihan mesin. Ada Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang didukung oleh mesin bertenaga turbo hybrid 1.6 T-GDI HEV serta opsi Internal Combustion Engine (ICE) dengan dukungan mesin berbahan bakar bensin 2.5L GDI, dimana dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Baca Juga: Bertemu Hyundai Creta Facelift Dibalut Kamuflase Tebal
Dukungan Pemerintah
All new Santa Fe yang merupakan generasi kelima ini akan menjadi produk berteknologi hybrid pertama Hyundai di Indonesia. Langkah Hyundai ini jelas menarik mengingat tawaran produknya kini melingkupi model internal combustion engine (ICE), dan EV.
Lantas apakah Hyundai berharap pada insentif hybrid dari pemerintah? Menanggapi ini, Fransiscus Soerjopranoto, COO HMID mengungkapkan untuk mencapai net zero emission yang ditetapkan, dukungan pemerintah memang diperlukan. Ini melihat pasar EV yang berkembang pesat setelah mendapatkan bantuan subsidi.
“Pak Airlangga (Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) sudah mengungkapkan insentf hybrid belum diperlukan. Kenapa, karena komposisi hybrid sudah 7-8 persen, sedangkan mobil listrik antara 4-5 persen. Naiknya juga cukup cepat dengan bantuan subsidi dan sebagainya. Kalau lihat poin hybrid butuh atau tidak (subsidi) balik lagi tergantung blue print kementerian sendiri. Dari yang saya (tahu) dengan blue print itu mengarah ke arah ramah lingkungan, apakah itu dalam bentuk hybrid atau EV,” ucap Frans di kesempatan yang sama.
Menurut Frans, dirinya tidak terlalu banyak berharap akan ada bantuan terkait hybrid pada pemerintahan Presiden Prabowo. Sebab perubahan di kementerian yang terkait insentif juga tidak terlalu banyak, terutama di kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang diisi wajah lama.
Frans berharap, jika melihat rencana besar Indonesia mencapai net zero carbon ada baiknya melihat berbagai kemungkinan. Ada atau tidaknya insentif hybrid harapannya bisa menuju arah yang sama.
“Makanya kita tunggu jika memang pemerintah mau kasih insentif hybrid, Hyundai melalui eksekutif kita pada investor day lalu, sudah membuat yang namanya rencana untuk meluncurkan hybrid model lebih banyak lagi sampai dengan 2030,” ucap Frans.
Spesifikasi Santa Fe 2024
Pemesanan Santa Fe telah dibuka, termasuk informasi terkait detil varian yang ditawarkan sudah bocor di masyarkata. All New Santa Fe akan ditawarkan dalam dua pilihan mesin. Mesin bensin berkubikasi 2.497 cc 4 silinder menghasilkan tenaga 194 ps dan torsi 246 Nm yang dipasangkan transmisi 8-percepatan otomatis.
Varian hybrid menggunakan mesin 1.598 cc empat silinder turbo yang menghasilkan total tenaga hingga 235 ps dan torsi total 367 Nm dari gabungan mesin dan motor listriknya. Model ini mengusung baterai berkapasitas 1,49 kWh berjenis lithium ion dan dipasangkan dengan transmisi 6-percepatan otomatis.
Dimensinya cukup besar. Santa Fe terbaru menawarkan panjang 4.830 mm, lebar 1.900 mm, dan tinggi 1.720 mm. Jarak sumbu rodanya sejauh 2.815 mm yang berdampak pada kelapangan kabin yang lebih baik.
Variannya ada dua: Prime dan Calligarphy. Beberapa fitur yang ditawarkan pada varian termahal, di sisi eksterior terdapat headlamp berbentuk H dengan fitur LED dual projector. Terdapa dynamic welcoming light, automatic sensor, smart power tailgate, dan pelek ukuran 21 inci dengan ban 245/45 R21.
Interiornya termasuk premium. Bahan suede digunakan di beberapa bagian dan jok menggunakan kulit nappa.Head unit 12,3 inci dengan sistem hiburan Bose pada speaker. Head unit ini memiliki sambungan fitur telematik Bluelink. Meter cluster TFT 12,3 inci menghadirkan beragam informasi untuk pengemudi.
Fitur keselamatannya banyak. Terdapat downhill brake control, crosswind stability control, multi collision braking, dan airbag di beberapa titik yakni depan, tirai, dan samping.
Fitur ADAS Hyundai Smartsense juga ditawarkan. Terdapat blind-spot collision avoidance assists, forward collision avoidance assist, termasuk pendeteksi mobil, pejalan kaki, dan junction turning serta direct incoming. Masih ada parking collision avoidance assist-reverse, rear cross-traffic collision avoidance assist, smart cruise control dengan fungsi stop & go, juga surround view monitor dengan dynamic parking guidance untuk kemudahan memarkirkan kendaraan.
Soal harga belum ada bocoran. Namun dari beberapa sumber, Santa Fe terbaru bakal ditawarkan dengan banderol lebih dari Rp600 jutaan. Ini melihat informasi NJKB model terbaru Hyundai itu yang dimulai dari Rp432 juta sampai Rp445 juta. (STA/ODI)
Baca Juga: Bertemu Hyundai Creta Facelift Dibalut Kamuflase Tebal
