
Seorang penjaga keamanan berdiri di pintu masuk utama Reserve Bank of New Zealand pada 3 Juli 2017 di pusat kota Wellington, Selandia Baru.
David Gray | Reuters
Bank sentral Selandia Baru memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin setelah pertemuan kebijakan moneternya, menandai penurunan suku bunga acuannya yang kedua berturut-turut.
Pemangkasan tersebut membuat suku bunga Reserve Bank of New Zealand menjadi 4,75% dari 5,25%. Langkah ini diperkirakan terjadi di kalangan ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Pada bulan Agustus, RBNZ secara tak terduga menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Pada saat itu, bank sentral mengatakan laju pelonggaran lebih lanjut akan bergantung pada seberapa yakin bank sentral terhadap lingkungan inflasi yang rendah.
Dalam pernyataannya pada hari Rabu, bank sentral mengatakan pihaknya “menilai bahwa inflasi harga konsumen tahunan berada dalam kisaran target inflasi 1 hingga 3 persen dan menyatu pada titik tengah 2 persen.”
Tingkat inflasi tahunan Selandia Baru mencapai 7,3% pada kuartal Juni 2022, yang merupakan level tertinggi dalam lebih dari tiga dekade. Meskipun telah menurun menjadi 3,3% sejak kuartal Juni 2024, angka tersebut masih di atas kisaran target jangka menengah RBNZ antara 1% dan 3%.
RBNZ juga mencatat bahwa aktivitas ekonomi di Selandia Baru “lemah”, sebagian karena kebijakan moneter yang restriktif.
“Investasi bisnis dan belanja konsumen lemah, dan kondisi lapangan kerja masih lemah. Pertumbuhan produktivitas yang rendah juga menghambat aktivitas,” kata RBNZ.
Oleh karena itu, penurunan suku bunga adalah hal yang “pantas” untuk mencapai dan mempertahankan inflasi yang rendah dan stabil serta menghindari ketidakstabilan dalam output, lapangan kerja, dan dolar Selandia Baru.
Ini adalah berita terkini, silakan periksa kembali untuk mengetahui pembaruannya.