JUMLAH individu dengan kekayaan di atas US$100 juta atau RP1,5 triliun telah meroket sebanyak 54% selama dekade terakhir. Angka pastinya mencapai lebih dari 29.300 orang di seluruh dunia.
Dilansir Anadolu, Rabu (18/9), angka itu mengacu pada laporan dari firma konsultan investasi Henley and Partners. Dari jumlah tersebut, paling banyak berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Tiongkok mencatat peningkatan jumlah triliuner yang mencengangkan dengan 108% dalam 10 tahun terakhir. Sementara AS mengalami peningkatan sebesar 81%.
Baca juga : Irak Pastikan Misi Militer AS Segera Berakhir
Sebaliknya, Eropa mengalami peningkatan yang cukup kecil selama periode yang sama dengan 26%. Daftar 50 kota terbaik untuk triliuner dari Henley and Partners menyoroti di mana elit global terkonsentrasi dan ke mana mereka bergerak.
AS memimpin dengan 744 triliuner di New York, 675 di San Francisco dan Silicon Valley, dan 496 di Los Angeles. Laporan tersebut mencatat bahwa AS memegang lebih dari 30% kekayaan investasi likuid dunia, dengan total aset berjumlah US$67 triliun.
Namun, angka ini dapat berubah tergantung pada hasil pemilihan presiden AS mendatang. Usulan kenaikan pajak untuk para triliuner, yang didukung oleh Wakil Presiden Kamala Harris, dapat mendorong orang kaya untuk mencari tempat tinggal di tempat lain.
Baca juga : Ekonomi Tiongkok Turun, Indonesia Perlu Cari Negara Alternatif Ekspor
Peningkatan pesat jumlah orang kaya di Asia patut dicatat, terutama di kota-kota seperti Beijing, yang sekarang menampung 347 triliuner, diikuti oleh Singapura dengan 336, Shanghai dengan 322, dan Hong Kong dengan 320.
Di Eropa, yang pernah menjadi pusat keuangan global, London tetap menjadi pusat dengan 370 triliuner, menduduki peringkat keempat secara global, meskipun kawasan ini mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan kawasan sejenis di Asia dan AS.
Laporan tersebut memperkirakan kota-kota seperti Hangzhou, Shenzhen, dan Taipei di Asia, serta Dubai dan Abu Dhabi di UEA, akan menyaksikan pertumbuhan eksplosif dalam populasi triliuner mereka selama 16 tahun ke depan.
Sementara itu, kota-kota seperti Chicago, Moskow, Zurich, dan Madrid diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang lebih moderat, dengan perkiraan peningkatan kurang dari 50% dalam dekade berikutnya.(I-2)