Nasional Mengenal Jenis-Jenis Kontrasepsi Pilihan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Mengenal Jenis-Jenis Kontrasepsi Pilihan, Kelebihan, dan Kekurangannya

31
0

IndonesiaDiscover –

Mengenal Jenis-Jenis Kontrasepsi: Pilihan, Kelebihan, dan Kekurangannya
Merencanakan kehamilan adalah keputusan besar, dan kontrasepsi menyediakan solusi untuk mengontrol jumlah anak dan waktu kehamilan.(freepik)

MERENCANAKAN kehamilan adalah salah satu keputusan besar dalam hidup seseorang. Bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan atau mengendalikan jumlah anak, kontrasepsi menjadi solusi penting. 

Berbagai jenis kontrasepsi tersedia, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Dengan banyaknya pilihan yang ada, penting bagi setiap pasangan untuk memilih metode yang paling cocok berdasarkan kebutuhan, kesehatan, dan preferensi pribadi. 

Jenis Kontrasepsi yang paling umum digunakan, perbedaannya, serta plus dan minusnya.

1. Pil KB (Kontrasepsi Oral)

Pil KB adalah salah satu metode kontrasepsi hormonal paling populer. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progestin yang mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) sehingga sperma tidak dapat membuahi sel telur.

Baca juga : Apa Itu Hari Kontrasepsi Sedunia? Maksud, Tujuan, dan Sejarahnya

Plus:

  • Efektivitasnya tinggi jika digunakan secara konsisten dan benar.
  • Membantu mengatur siklus menstruasi.
  • Mengurangi risiko kanker ovarium dan endometrium.

Minus:

  • Harus dikonsumsi setiap hari pada waktu yang sama agar efektif.
  • Beberapa perempuan mungkin mengalami efek samping seperti mual, sakit kepala, atau perubahan suasana hati.
  • Tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS).

2. IUD (Intrauterine Device)

IUD adalah alat kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis. Ada dua jenis IUD, IUD hormonal dan IUD tembaga. IUD hormonal melepaskan progestin untuk mencegah kehamilan, sementara IUD tembaga mengganggu pergerakan sperma sehingga tidak bisa membuahi sel telur.

Plus:

  • Tahan lama, bisa bertahan antara 3 hingga 10 tahun tergantung jenisnya.
  • Tidak perlu perawatan harian atau bulanan.
  • Efektivitas sangat tinggi (lebih dari 99%).

Minus:

  • Proses pemasangan dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
  • Pada beberapa perempuan, IUD hormonal dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi atau pendarahan tidak teratur.
  • IUD tembaga bisa meningkatkan volume dan durasi menstruasi.

2. Kondom

Kondom adalah pelindung tipis yang dipakai pada penis (kondom pria) atau dimasukkan ke dalam vagina (kondom perempuan) untuk mencegah sperma masuk ke rahim.

Plus:

  • Melindungi dari infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV.
  • Tidak memerlukan resep atau konsultasi dokter.
  • Mudah digunakan dan tersedia di banyak tempat.

Minus:

  • Tidak seefektif metode hormonal atau IUD (98% dengan penggunaan sempurna, tetapi turun menjadi sekitar 85% dengan penggunaan rata-rata).
  • Bisa robek atau tergelincir jika tidak digunakan dengan benar.
  • Beberapa orang bisa alergi terhadap lateks, bahan yang sering digunakan untuk kondom.

4. Suntik KB

Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang mengandung progestin. Suntikan ini diberikan oleh tenaga medis setiap 3 bulan untuk mencegah ovulasi.

Baca juga : Komisi IX: Aturan Kontrasepsi di Sekolah Ditafsirkan Legalkan Seks Bebas

Plus:

  • Sangat efektif (lebih dari 99% jika digunakan secara rutin).
  • Tidak memerlukan tindakan harian atau mingguan.
  • Bisa mengurangi kram menstruasi dan pendarahan berat.

Minus:

  • Harus diulang setiap 3 bulan.
  • Bisa menyebabkan penurunan kepadatan tulang jika digunakan dalam jangka panjang.
  • Beberapa perempuan mengalami kenaikan berat badan atau perubahan suasana hati.

5. Implan Kontrasepsi

Implan adalah batang kecil yang dimasukkan di bawah kulit lengan atas. Implan melepaskan hormon progestin secara perlahan untuk mencegah ovulasi.

Plus:

  • Efektif selama 3 hingga 5 tahun tanpa perlu diganti.
  • Sangat praktis karena tidak memerlukan perawatan rutin.
  • Efektivitas lebih dari 99%.

Minus:

  • Dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi, seperti pendarahan tidak teratur atau tidak ada menstruasi sama sekali.
  • Pemasangan dan penghapusan memerlukan prosedur medis.
  • Tidak melindungi dari IMS.

6. Sterilisasi (Tubektomi dan Vasektomi)

Sterilisasi adalah prosedur permanen untuk mencegah kehamilan. Pada wanita, tubektomi memotong atau mengikat tuba falopi sehingga sel telur tidak bisa mencapai rahim. Pada pria, vasektomi memotong saluran sperma sehingga sperma tidak keluar saat ejakulasi.

Plus:

  • Metode kontrasepsi permanen dengan tingkat efektivitas sangat tinggi.
  • Tidak memerlukan tindakan lebih lanjut setelah prosedur.

Minus:

  • Tidak dapat dibalik (prosedur ini bersifat permanen).
  • Tidak melindungi dari IMS.
  • Prosedur medis yang memerlukan waktu pemulihan.

Tidak ada metode kontrasepsi yang benar-benar sempurna untuk semua orang. Pilihan terbaik tergantung pada preferensi pribadi, kondisi kesehatan, dan tujuan jangka panjang Anda. 

Bicarakan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Setiap metode memiliki plus dan minusnya sendiri, dan yang terpenting adalah memilih yang sesuai dengan gaya hidup dan kondisi Anda. (Z-3)

Tinggalkan Balasan