baja Amerika Kepala Eksekutif David Burritt pada hari Selasa membela rencana penjualan perusahaan tersebut ke Nippon Steel Jepang, menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan itu “akan tercapai sesuai manfaatnya” meskipun ada tentangan keras dari Presiden Joe Biden.
“Kami sangat yakin kesepakatan ini tercapai berdasarkan manfaatnya,” kata Burritt dalam sebuah wawancara di “Money Movers” CNBC. “Ini memperkuat keamanan nasional, memperkuat keamanan ekonomi, dan memperkuat keamanan kerja.”
Biden telah secara terbuka berjanji bahwa US Steel akan tetap menjadi milik Amerika. Dua orang yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada NBC News awal bulan ini bahwa presiden sedang bersiap untuk secara resmi memblokir penjualan senilai $14,9 miliar tersebut. Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump juga menentang kesepakatan tersebut.
“Kita harus ingat bahwa Nippon Amerika Utara telah menjalankan bisnis di sini selama 50 tahun dan meskipun terdengar seksi untuk menjadi perusahaan yang tetap sama, kita tidak akan bisa sukses tanpa Nippon.,” kata Burritt.
Dia mengatakan kesepakatan itu akan menyelamatkan lapangan kerja, dan menunjuk pada komitmen Nippon untuk menginvestasikan $2,7 miliar di pabrik US Steel yang mengalami kesulitan sebagai contoh. Ditanya mengapa US Steel tidak dapat melakukan investasi tersebut, Burritt mengatakan perusahaan memiliki kewajiban kepada pemegang saham.
“Ini soal alokasi sumber daya,” kata Burritt. “Ukuran mereka sekitar tiga kali lipat dari kami. Mereka juga memiliki penelitian dan pengembangan serta teknologi terbaik di industri yang terkait dengan pabrik terintegrasi.”
“Prioritas kami akan berbeda,” kata Burritt. “Prioritas kami bukanlah berinvestasi dalam hal ini karena kami harus memutuskan di mana kami bisa mendapatkan keuntungan terbaik karena pada akhirnya kami memiliki kewajiban fidusia kepada pemegang saham kami.”
Penjualan tersebut saat ini sedang ditinjau oleh Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat, sebuah badan yang meninjau implikasi keamanan nasional dari transaksi yang dilakukan oleh entitas asing. Burritt mengatakan dia memperkirakan keputusan akan diambil setelah pemilihan presiden AS pada bulan November.
CFIUS mengatakan kepada Nippon bahwa penjualan tersebut dapat “mengakibatkan pengurangan kapasitas produksi baja dalam negeri,” menurut surat yang diperoleh Reuters awal bulan ini. Komite tersebut mengatakan rantai pasokan dapat terganggu di sektor-sektor penting bagi keamanan nasional, seperti transportasi, infrastruktur, konstruksi, dan pertanian.
Pada hari Selasa, Burritt menepis kemungkinan kekhawatiran keamanan nasional, “Dengan perjanjian yang dapat ditandatangani ini, mereka akan mematuhi undang-undang perdagangan di Amerika Serikat,” katanya.
“Ini akan dijalankan oleh warga negara Amerika dan akan ada dewan direksi yang… sebagian besar juga merupakan warga negara Amerika,” kata Burritt.