Nasional Sebabkan Migrasi, Dampak Pengerukan Pasir Laut pada Ikan dan Biota Laut

Sebabkan Migrasi, Dampak Pengerukan Pasir Laut pada Ikan dan Biota Laut

100
0

IndonesiaDiscover –

Sebabkan Migrasi, Dampak Pengerukan Pasir Laut pada Ikan dan Biota Laut
Foto udara dua mesin pengisap menarik pasir laut di perairan lombe di Desa Wakeakea, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Selasa (30/4/2024).(ANTARA/JOJON)

GURU Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip) Denny Nugroho Sugianto menjelaskan dampak dari pengerukan pasir laut bisa memperkeruh air laut dan dapat menganggu biota laut.

“Kekeruannya tidak terlalu sebelum dikeruk, kemudian ketika dikeruk kan pasti kekeruhan meningkat. Pada saat kekeruhan meningkat tentunya ikan-ikan yang mungkin tadinya ada di situ sementara mungkin akan pindah. Atau sementara mungkin akan migrasi ke lokasi lain,” kata Denny saat dihubungi, Kamis (19/9).

Oleh karena itu harus dipahami dulu sebelum memutuskan untuk melakukan pengerukan dampak-dampak yang akan terjadi pada biota laut. Maka pemerintah harus melakukan upaya untuk pemulihan biota segera.

Baca juga : PKS Minta Presiden Batalkan Ekspor Pasir Laut

Ia mencontohkan bisa saja melakukan teknologi untuk pengerukan dengan teknologi yang ramah lingkungan sehingga nantinya kita akan berusaha meminimalisasi dampak.

“Dampak negatif itu pasti ada. Karena kan sesuatu yang dikeruk itu kan pasti punya dampak negatif. Tapi paling tidak dampak itu bisa kita perkirakan berapa lama nih dampaknya. Mungkin 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan. Kalau setelah itu berarti harus ada recovery perairan,” ujar dia.

“Jadi perairan itu akan merecovery dirinya sendiri. Sehingga kita juga harus bisa memberikan kompensasi terhadap lingkungan yang kita buat keruh. Maksudnya misalkan masyarakat harus kita berikan informasi bahwa mungkin daerah yang mereka nanti akan biasa untuk menangkap ikan dan lain sebagainya mungkin akan tergantung,” tambahnya.

Baca juga : Greenpeace: Alasan Sedimentasi untuk Ekspor Pasir hanya Akal-akalan Jokowi

Selain biota laut, dampak pengerukan juga harus diperhitungkan dari nasib masyarakat pesisir karena tujuan dari pembangunan untuk kesehatan masyarakat juga. Memang ada beberapa pasir atau sedimen yang digunakan untuk kehidupan biota, misalkan ikan-ikan dimersal.

“Ikan-ikan yang sukanya berada di pasir itu kan banyak juga. Bahkan ada beberapa yang bertelur di pasir misalkan itu kan juga ada. Tapi kita juga harus memitigasi, mana sih daerah-daerah yang lokasi habitat ikan, di situ jangan diganggu,” ungkapnya.

“Jadi kita petakan dulu, mana sih yang menjadi daerah ekosistem vital yang ada, menjadi daerah nursery ground atau daerah spawning ground jangan kita ganggu. Kita mungkin lebih baik ke daerah-daerah yang memang mungkin tidak terlalu mencermari lingkungan. Tapi dampak itu pasti ada,” pungkasnya. (H-2)

Tinggalkan Balasan