Otomotif MotoGP Berlakukan Komunikasi Radio Mulai Musim Depan, Ini Kata Para Pembalap

MotoGP Berlakukan Komunikasi Radio Mulai Musim Depan, Ini Kata Para Pembalap

55
0

IndonesiaDiscover –

MotoGP bakal menerapkan sistem komunikasi radio satu arah dari Race Direction ke pembalap. Metode ini rencananya diberlakukan musim depan. Pada sesi tes Misano, beberapa pembalap telah menguji tahap ekspansi dalam ranah teknologi MotoGP ini.

Sistem komunikasi radio diumumkan ketika Dorna mengadakan pertemuan Kamis lalu (5/9) di Misano. Promotor seri tersebut memberi tahu tim tentang keputusannya untuk memperkenalkan komunikasi radio di MotoGP.

Komunikasi radio diperkenalkan secara bertahap dan pada awalnya hanya race director yang diizinkan berkomunikasi dengan para pembalap. Pesan yang disampaikan harus singkat dan padat serta selalu ditujukan untuk meningkatkan keselamatan.

Pada fase kedua, yang bisa dimulai paling cepat pada 2026, radio berfungsi dua arah, memungkinkan pembalap berbicara dan membalas arahan balapan. Namun Dorna belum mengumumkan secara pasti penggunaan sistem yang mirip dengan Formula 1, yakni komunikasi terbuka antara pembalap dan tim mereka di pitwall. Langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan tontonan TV.

Dorna dan tim TV-nya telah mengerjakan sistem komunikasi radio selama bertahun-tahun. Pada 2022, beberapa pembalap memasang earpiece di helm mereka untuk menerima pesan dari pimpinan balapan saat uji coba di Jerez. Uji coba lainnya diadakan di Valencia tahun lalu untuk mengevaluasi sistem lebih lanjut.

Setelah melalui beberapa pekerjaan intensif, MotoGP berhasil mendesain lubang suara yang tidak ditempatkan di dalam telinga pembalap di dalam helm, tetapi di luar daun telinga. Suara yang disalurkan melalui getaran, agar tidak terlalu mengganggu pengendara.

Penerapan komunikasi radio mendapat beragam tanggapan dari para pembalap. Aleix Espargaro dan Fabio Quartararo mengaku setuju dengan penggunaan sistem komunikasi baru ini.

“Kami telah mengerjakannya selama tiga tahun, terutama untuk meningkatkan komunikasi jika terjadi kecelakaan. Saya salah satu pengendara yang paling mendesak agar radio diperkenalkan, tetapi itu tidak mudah, terutama dari sudut pandang GPS,” kata Espargaro.

Baca Juga: Lin Jarvis Resmi Pensiun Jadi Bos Yamaha Racing, Penggantinya Bukan Orang Sembarangan

Aleix Espargaro

Carlos Ezpeleta, Kepala Olahraga Dorna, menjelaskan tahun lalu bagaimana sistem radio satu arah awal bakal dihubungkan ke GPS.

“Idenya adalah agar sistem tersebut diberi tanda GPS. Jadi jika Anda mendekati area dengan bendera kuning, hujan, atau permukaan licin, Anda dapat memperingatkan pengendara di jalur lurus yang menuju ke sektor tersebut,” kata Ezpeleta saat uji radio Jerez tahun lalu.

“Untuk saat ini, yang ada hanyalah pesan pra-rekaman terkait keselamatan dari pengawas balapan kepada para pembalap. Saat ini, sistemnya satu arah, dan semua pembalap setuju bahwa pada prinsipnya sistem ini positif,” tambahnya.

Fabio Quartararo dari Yamaha, yang menguji sistem tersebut di Jerez pada 2022 dan di Valencia tahun lalu, sekali lagi menjadi salah satu dari sedikit pembalap yang mencicipinya di Misano pada Senin (16/9).

“Sergi (Sendra, kepala TV Dorna) bekerja sangat baik dalam hal ini. Dia telah mengembangkannya sejak lama dan menurut saya ini adalah ide yang bagus. Kami masih harus menempuh jalan panjang, karena dengan suara bising sepeda motor, masih sulit untuk mendengar dengan jelas,” ucap Quartararo.

Selain itu menurut Quartararo, tim harus memperbaiki volume audio. Sebab di beberapa area pembalap tidak dapat mendengar dengan baik, tetapi saat pengereman dapat terdengar sedikit.

Berbeda dengan Aleix Espargaro dan Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia tidak setuju dengan penggunaan radio. Ia merupakan salah satu pembalap yang menentang keras komunikasi radio karena alasan kenyamanan dan kepraktisan.

Dia mengatakan bahwa alat bantu dengar itu sangat tidak nyaman dipakai dan tidak perlu ada lagi komunikasi yang “mengganggu”.

“Saya sudah mencoba sistemnya dan alat itu menekan area tulang yang mulai terasa sakit hanya dengan menekan tombol 30 detik. Apalagi berkendara selama 40 menit. Itu tidak perlu dipikirkan lagi. Kami sudah memiliki semua sistem yang siap untuk memberi tahu, seperti dasbor dan grafik. Tidak perlu lagi komunikasi lebih lanjut, karena itu dapat mengganggu. Dan kami mengendarai kendaraan yang tidak memungkinkan adanya gangguan,” jelas Bagnaia. (BGX/ODI)

Photo by: Crash.net

Baca Juga: MotoGP Umumkan Regulasi Terbaru, Mesin Turun ke 850 cc Mulai 2027

Tinggalkan Balasan