Ekonomi & Bisnis Biaya Logistik masih Jadi Masalah di Tengah Kondisi Pasar Global yang Terbuka

Biaya Logistik masih Jadi Masalah di Tengah Kondisi Pasar Global yang Terbuka

32
0
Biaya Logistik masih Jadi Masalah di Tengah Kondisi Pasar Global yang Terbuka
Ilustrasi(Antara)

Kondisi pasar global makin terbuka dan memberikan peluang yang sangat besar bagi para pelaku bisnis logistik. Direktur Utama PT Nusantara Card Semesta (NCS) Reni Sitawati Siregar mengatakan hambatan geografis yang selama ini sering menjadi momok bagi pelaku usaha, bisa diatasi dengan memilih mitra terpercaya yang bisa diandalkan.

“Untuk itu NCS ingin memanfaatkan peluang ini bersama para pelaku bisnis di Indonesia,” ujar Reni melalui keterangan resmi, Rabu (4/9).

Pemerintah sendiri saat ini sedang mendorong peningkatan angka aktivitas ekspor dari para pelaku UMKM. Sebagai tulang punggung ekonomi nasional, kontribusi UMKM terhadap ekspor secara keseluruhan masih rendah. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional baru sebesar 15,7% pada 2023 lalu, dan tahun ini ditargetkan bisa mencapai 17%.

Baca juga : Ninja Xpress Bantu Pelaku UKM Kuasai Pasar Lokal Hingga Global

“Kami ingin mengambil peran penting dalam penyediaan layanan pengiriman internasional yang mumpuni dengan harga yang kompetitif,” jelas Reni.

Reni menambahkan, selama ini masalah klasik yang sering kali ditemui dalam pengiriman internasional, yakni ongkos kirim. “Tidak hanya pengirim perorangan, mahalnya biaya ongkir ini juga dikeluhkan oleh para pelaku UMKM, karena terkadang ongkos kirimnya bisa lebih mahal dari harga barang itu sendiri,” tambah Reni.

Mengambil momen HUT RI, sekaligus kado bagi para pelanggannya, NCS memberikan penawaran menarik untuk pengiriman barang ke tiga negara di Asia, yakni Tiongkok, Hong Kong dan Taiwan, berupa Diskon Ongkir hingga 45%.

Baca juga : KirimAja dan Aprindo Kolaborasi Perkuat Jaringan Logistik

“Jadi pelanggan NCS, utamanya ritel, ga usah banyak mikir, mereka bisa langsung kirim barang ke Tiongkok,Hongkong atau Taiwan, door to door, dengan harga ekonomis. Harga mulai dari 114ribu per kg. Promo ini bisa digunakan sampai 31 Desember 2024, oleh pelanggan perorangan dan UMKM,” tuturnya.

Dipilihnya ketiga negara tersebut didasarkan beberapa pertimbangan, antara lain dari data BPS per Juni 2024, Tiongkok adalah salah satu dari tiga negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia terbesar, selain Amerika Serikat dan India.

“Sementara Hong Kong dan Taiwan, dari data BP2MI untuk periode Juli 2024 adalah dua negara dengan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbesar, dengan lebih dari 15ribu orang disana, atau sekitar 70% dari seluruh penempatan,” ujar Reni.

Pangsa pasar yang besar ini diharapkan mampu menjadi salah satu penggerak produktivitas ekspor Indonesia. “Dan bagi NCS, tentunya kami ikut bangga dapat berkontribusi secara nyata dalam mengembangkan UMKM hingga ke pasar global,” sambungnya.

Sebagai bagian dari komitmen untuk selalu memberikan solusi inovatif, pengiriman cepat, aman dan akurat, NCS tetap melayani pelanggan yang ingin melakukan pengiriman barang ke belahan dunia lainnya. (Z-11)

Tinggalkan Balasan