PT Mind ID, BUMN holding industri pertambangan di Indonesia, punya mandat dan nobel purpose (peran mulia) menjadi perusahaan kelas dunia, dengan kepemilikan cadangan, hilirisasi, dan pemimpin pasar. Dengan menjadi perusahaan sumber daya global terintegrasi dengan komitmen yang kuat tehadap masyarakat dan lingkungan.
Hal itu diungkapkan Kepala Komunikasi Perusahaan Mind ID, Pratiwa Dyatmika, dalam sosialisasi Kompetisi Karya Jurnalistik 2024, yang memasuki tahun ketiga, yang mengangkat tema ‘Merangkai Masa Depan Industri Pertambangan’, di Gedung IPTEK Universitas Hasanuddin, Senin (27/8) sore.
“Mind ID memiliki beberapa pilar keberlanjutan, termasuk pemeliharaan cadangan, hilirisasi, dan kepemimpinan pasar. Perusahaan ini juga memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melestarikan lingkungan, pengembangan ekonomi, serta tata kelola yang baik,” ungkap Pratiwa.
Baca juga : MIND ID Dorong UMK di Wilayah Operasi Naik Kelas
Mind ID adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, yang menjadi pemilik saham mayoritas perusahaan-perusahan tambang yang ada di Indonesia seperti di Antam yang bergerak disektor pertambangan feronikel, biji nikel, emas dan biji bauksit. Pada perusahaan itu, pemerintah memiliki saham 65%.
“Selain Antam, ada BukitAsam saham Mind ID sebesar 65,93%, lalu PT Freeport Indonesia 41,24%, Inalum 100%, Timah 65% dan PT Vale Indonesia (INCO) 34%,” sebut Pratiwa.
Untuk BukitAsam bergerak di industri pertambangan batu bara. Kemudian PT Timah penghasil ingot timah, Inalum menghasikan aluminium, PT Freeport Indonesia menghasilkanemas, dan PT Vale menghasilkan biji nikel.
Baca juga : Pemberdayaan Masyarakat Adat di Wilayah Operasi Jadi Prioritas Mind ID
“Kesemua perusahaan-perusahan yang bergerak diindustri pertambangan tersebut sudah melakukan praktik keberlanjutan, seperti melakukan penanaman pohon sebanyak 6,14 juta pohon hingga tahun 2023, dengan akumulasi lahan reklamasi lebih dari 6.770 hektare (Ha). Serta memiliki enam proper emas, dan delapan proper hijau,” ungkap Pratiwa.
Mind ID juga telah mencapai beberapa prestasi sebagai perusahaan nomor satu perusahaan tambang di Indonesia, dengan reveneu terbbesar ke-9 di Indonesia, dan peringkat ke-43 di Asia Tenggara. Serta termasuk menjadi perusahaan BUMN dengan deviden kedua terbesar, sebesar Rp 18,6 triliun.
“Ke depan, tentun Mind ID punya roadmap, yang punya peran strategis, untuk mengembangkan mineral kritis, baik komoditas existing, maupun komoditas baru yang dilakukan secara organik, anorganik, maupun aliansi. Karena memang saat ini tentu fokus pada hilirisasi,” tandas Pratiwa.
Baca juga : PT Vale Jadi Contoh Perusahaan Tambang yang Mengutamakan Keberlanjutan dan Tanggung Jawab
Pada kesempata yang sama, Vanda Kusumaningrum, Head of Corporate Communication PT Vale Indonesia mengungkapkan, jika PT Vale sendiri, sudah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melestarikan lingkungan melalui pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Vanda menyebutkan, jika PT Vale mengukur kinerja menggunakan 3P (People, Planet, Profit) atau Manusia, Planet dan Laba. “PT Vale satu-satunya perusahaan tambang pengelola nikel terintegrasi di Indonesia yang menerima green proper, sebuah penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup, kepada entitas bisnis yang mematuhi pengelolaan lingkungan,” sebutnya. (N-2)