Ekonomi & Bisnis Industri Jadi Kunci Percepatan Pencapaian Net Zero Emission

Industri Jadi Kunci Percepatan Pencapaian Net Zero Emission

59
0

COUNTRY Director World Resources Institute (WRI) Indonesia Nirarta Samadhi mengatakan sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam upaya mempercepat pencapaian target Net Zero Emission. Hal itu tertuang dalam target Nationally Determined Contribution (NDC).

“Target NDC Indonesia masih dapat dioptimalkan lebih jauh dan membutuhkan cara yang lebih sistematis, masif dan terstruktur. Kami percaya industri memiliki potensi untuk menjadi aktor kunci untuk memutarbalikkan keadaan tersebut,” ujarnya dalam acara Road to Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024, Kamis (22/8).

Dijelaskannya, dari sisi dampak lingkungan industri berkontribusi terhadap hingga 34% dari total emisi gas rumah kaca (GRK) secara nasional. Kontribusi emisi itu tersebar di sektor energi, limbah dan proses industri dan penggunaan produksi.

Selain itu, 42% emisi dari energi yang merupakan sektor penyumbang emisi terbesar di Indonesia berasal dari aktivitas dan konsumsi industri. Di sisi ekonomi, aktivitas industri menyumbang 41% produk domestik bruto dan memperkerjakan 19,3 juta orang pada 2023.

Baca juga : Kontribusi EBT Bisa Tekan 181 Juta Ton CO2 untuk Penurunan Emisi

Meski demikian, lanjutnya, industri mampu mendukung percepatan target tersebut. Sebab dengan sifatnya yang inovatif, lincah dan terpapar pada dinamika global membuat ambisi keberlanjutan dari sektor industri dapat berjalan lebih cepat jika dibandingkan sektor lain.

“Berbekal tiga potensi tersebut, sangatlah strategis untuk mewujudkan dekarbonisasi industri. Hal ini tidak hanya vital untuk mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja hijau di Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian Andi Rizaldi mengatakan sesuai dengan dokumen Enhanced NDC memiliki target pengurangan emisi meningkat ke 31,89% dengan upaya sendiri dan 43,20% dengan bantuan internasional. Dari emisi sekitar 400 juta ton CO2 ekuivalen yang dihasilkan pada 2023 dan 800 juta ton CO2 ekuivalen yang berpotensi terjadi pada 2030, sekitar 50% di antaranya berasal dari sektor manufaktur.

“Oleh karena itu Kementerian Perindustrian sangat yakin dan sangat optimis dengan dukungan dari berbagai pihak bisa mencapai net zero emission pada 2050, sementara untuk target nasional pada 2060 atau lebih cepat,” kata Andi.

Untuk mencapainya, pihaknya sudah mengembangkan berbagai inisiatif termasuk pembuatan peta jalan dekarbonisasi untuk 9 subsektor industri prioritas. Begitu pula dengan peta jalan perdagangan karbon, perumusan dan penerbitan standar industri hijau serta penyusunan kebijakan pendukung dekarbonisasi sektor industri.(N-2)

Tinggalkan Balasan