IndonesiaDiscover –
MEMASUKI usia 10 tahun program beasiswa Online Scholarship Competition (OSC) menjadi bagian upaya untuk mengurangi disparitas pendidikan yang selama ini terjadi di Indonesia. Program beasiswa OSC yang digagas oleh Medcom.id dan Yayasan Surya Edukasi Bangsa Foundation sudah menyalurkan 3.350 beasiswa dari berbagai jenjang pendidikan baik itu S1 dan S2 yang didistribusi kepada anak bangsa.
CEO Media Group, Mirdal Akib mengatakan disparitas yang cukup tinggi antara lulusan SD, SMP, SMA sampai berguna tinggi. Lulusan SD sekitar 20 juta, sementara yang bisa masuk perguruan tinggi sekitar 500 ribu. Jadi ada putus di tengah jalan cukup besar, termasuk dari lulusan SMA sampai ke perguruan tinggi.
“Kita lihat apa yang menjadi masalah, pertama adalah masalah ekonomi, rata-rata masalah ekonomi yang karena pendidikan untuk pendidikan jenjang berikutnya, pendidikan tinggi S1 membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Yang kedua faktor demografi, faktor wilayah. Karena tidak semua di seluruh wilayah Indonesia memiliki kampus yang berkualitas, khususnya yang memiliki akreditasi A,” kata Mirdal di Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat, Rabu (21/8).
Baca juga : 7 Tahun Digelar, OSC Medcom Telah Salurkan 2.300 Beasiswa
Berkerja sama dengan 24 kampus, peserta yang mengikuti OSC adalah anak-anak yang disaring melalui pendaftar yang kurang lebih sekitar 50 ribu dan kemudian tersaring menjadi 530 mendapatkan beasiswa full sampai selesai.
“Anda tidak perlu memikirkan biaya kuliah, karena biaya kuliahnya semua dicover oleh kampus-kampus yang berkerja sama dengan berbagai pihak. Khusus anak-anak yang membutuhkan bantuan biaya hidup, kami dari Surya Edukasi Bangsa kemudian juga memberikan bantuan biaya hidup untuk peserta yang tidak memiliki kemampuan untuk memiliki bantuan biaya hidup dan seterusnya,” ujar Mirdal.
Kemudian benefit lainnya adalah juga ada kemampuan diberikan kesempatan untuk magang di seluruh unit usaha media grup termasuk kesempatan bekerja begitu selesai karena diharapkan bisa menjadi bagian dari kontribusi memberikan anak-anak yang di daerah pendidikan yang berkualitas.
Baca juga : 480 Peserta Raih Beasiswa OSC Medcom.id 2021
“Ternyata terbukti bahwa anak-anak Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan anak-anak yang lain. Kita mengenal ada teman saudara kita dari Papua misalnya dari kawasan transmigrasi di sana. Tapi kemudian mendapatkan beasiswa di salah satu penduduk tinggi di Jakarta, lulus dengan IPK 4. Kita dengar juga ada yang dapat rata-rata IPK 3,7 atau 3,8 bahkan banyak dari mereka IPK 4,” ungkapnya.
“Artinya anak-anak yang ada di seluruh wilayah Indonesia punya kualitas yang tidak kalah yang dibutuhkan oleh mereka cuma tempat-tempat kuliah yang berkualitas,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Mercu Buana Prof Andi Adriansyah menjelaskan beasiswa OSC sebagai bentuk kolaborasi Universitas Mercu Buana untuk ikut mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Baca juga : Enam Peserta Beasiswa OSC Medcom.id Lolos ke Esa Unggul
Tahun ini, Universitas Mercu Buana kembali menyediakan besiswa dalam program OSC berbentuk beasiswa akademik maupun non-akademik. Selama 10 tahun hubungan dibangun merupakan pondasi kuat untuk bergerak maju sediakan akses pendidikan yang baik. Kampus kami komitmen sediakan fasilitas terutama pada anak muda yang berkompeten tapi terhalang dengan biaya.
“Kami berharap dengan beasiswa ini, semakin banyak anak muda Indonesia yang dapat merah cita-citanya dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Kami percaya, pendidikan yang berkualitas, kita bisa menciptakan generasi yang cerdas, berintegritas, dan siap bersaing di tingkat global,” ujar Andi.
Selain itu, kolaborasi dalam pendidikan tinggi di Indonesia juga penting. Dengan bekerja sama, bisa saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain.
“Dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berdaya saing tinggi. Dengan satu dekade yang sudah dilalui antara Universitas Mercu Buana dan Medcom.id, semoga hubungan ini dapat terus bersinergi, berkembang, dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pendidikan di Indonesia,” pungkasnya. (H-2)
