Internasional Pertemuan BOJ, PMI Tiongkok, inflasi Australia

Pertemuan BOJ, PMI Tiongkok, inflasi Australia

5
0

Gunung Fuji di Jepang terlihat di cakrawala Tokyo pada 1 Januari 2011.

Kazuhiro Nogi | Afp | Gambar Getty

Pasar Asia-Pasifik naik pada hari Senin, bersama dengan Jepang Nikkei 225 memimpin kenaikan di kawasan ini setelah laporan utama inflasi AS Jumat lalu meningkatkan harapan penurunan suku bunga.

Nikkei naik 2,02%, sedangkan Topix berbasis luas naik 1,52%. Jika Nikkei berhasil mempertahankan kenaikannya, hal ini akan mematahkan penurunan beruntun indeks selama delapan hari.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS bulan Juni naik 0,1% bulan ke bulan dan 2,5% dari periode yang sama tahun lalu, sejalan dengan perkiraan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Di Asia, sorotan minggu ini adalah pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan yang dimulai pada 30 Juli. Jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 10 basis poin menjadi 0,1%.

Catatan dari ING mengatakan bank tersebut akan menaikkan suku bunga sebesar 15 basis poin dan pada saat yang sama mengurangi program pembelian obligasi.

“Kami percaya bahwa perekonomian kembali ke jalur pemulihan setelah kontraksi tak terduga pada kuartal pertama tahun 2024, dan pertumbuhan upah yang solid pada bulan Mei akan memberikan kepercayaan lebih besar kepada bank sentral,” tulis para analis.

Data inflasi penting lainnya dari kawasan ini termasuk data PMI Tiongkok bulan Juli, sementara Australia akan merilis kumpulan data inflasi terbaru menjelang pertemuan kebijakan moneter bank sentral pada tanggal 6 Agustus.

Korea Selatan Kospi naik 0,8%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,48%.

S&P/ASX 200 Australia naik 0,84%.

Hongkong Indeks Hang Seng berjangka berada di 17,126, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 17,021.31.

Pada hari Jumat di AS, Dow Jones Industrial Average naik 1,64%, sedangkan S&P 500 naik 1,11% dan Nasdaq Composite naik 1,03%.

Pergerakan pada hari Jumat berasal dari kombinasi sentimen oversold, laporan PDB yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Kamis dan pandangan bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga, kata Sam Stovall dari CFRA Research.

— Samantha Subin dan Pia Singh dari CNBC berkontribusi pada laporan ini.

Tinggalkan Balasan