Nasional Kamala Harris Ingin Terlihat Lebih Keras ke Netanyahu

Kamala Harris Ingin Terlihat Lebih Keras ke Netanyahu

8
0

IndonesiaDiscover –

Kamala Harris Ingin Terlihat Lebih Keras ke Netanyahu
Kamala Harris, bakal calon presiden dari Partai Demokrat, telah mendesak PM Israel Benjamin Netanyahu untuk mengatasi krisis kemanusiaan.(Media Sosial X)

BAKAL calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatasi situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza. Itu dia sampaikan saat menerima Netanyahu dalam pertemuan yang dia gambarkan sebagai pembicaraan yang jujur.

“Saya tidak akan diam,” kata wakil presiden Amerika Serikat (AS) itu, dilansir dari The Guardian, Jumat (26/7).

Dalam komentar yang diawasi ketat untuk mengetahui tanda-tanda perubahan dari pendekatan kebijakan Presiden Joe Biden, Harris mengatakan kondisi yang terjadi di Gaza selama sembilan bulan terakhir sangat menghancurkan. 

Baca juga : Kamala Harris Desak Netanyahu Selesaikan Gencatan Senjata

“Gambar-gambar anak-anak yang meninggal dan orang-orang yang kelaparan dan putus asa melarikan diri demi keselamatan, terkadang mengungsi untuk kedua, ketiga atau keempat kalinya,” ujarnya.

Ia mengakui Israel memiliki hak untuk membela diri dan mengecam Hamas sebagai organisasi brutal yang memicu invasi. Tetapi ia menegaskan cara Israel membela diri itu penting, dan tidak bisa mengabaikan tragedi ini di Gaza.

“Kita tidak bisa membiarkan diri kita mati rasa terhadap penderitaan dan saya tidak akan tinggal diam,” jelasnya.

Baca juga : PM Israel Pidato di Kongres AS, Puluhan Anggota Demokrat Boikot

Ia menyerukan pembentukan negara Palestina dan agar Netanyahu dan Hamasmenyepakati gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera untuk mengakhiri perang yang menurutnya telah mengakibatkan kematian banyak warga sipil tak berdosa. 

“Seperti yang baru saja saya sampaikan kepada Perdana Menteri Netanyahu, sekarang saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan ini,” katanya.

Beberapa jam sebelumnya, Netanyahu mendapat sambutan yang lebih ramah dari Biden di Ruang Oval.

Baca juga : Wapres AS Kamala Harris Bertemu Rival Netanyahu Bahas Situasi Gaza

“Dari seorang Zionis Yahudi yang bangga menjadi seorang Zionis Irlandia-Amerika yang bangga, saya ingin mengucapkan terima kasih atas 50 tahun pelayanan publik dan 50 tahun dukungan bagi negara Israel,” ujar Biden.

Menurut laporan Gedung Putih mengenai pertemuan mereka, kedua pemimpin membahas gencatan senjata dan negosiasi penyanderaan secara terperinci. Biden menyatakan perlunya menutup kesenjangan yang tersisa, menyelesaikan kesepakatan secepat mungkin, membawa pulang para sandera, dan mencapai akhir yang langgeng bagi perang di Gaza.

Pernyataan tegas Harris itu mencerminkan apa yang mungkin menandai perubahan sikap Biden dalam cara dia menghadapi Netanyahu. Beberapa pihak mencatat pentingnya Harris sebagai orang yang memberikan pernyataan publik setelah dia dan Biden bertemu perdana menteri secara terpisah.

Baca juga : Israel Serang Khan Younis di Gaza Selatan, Setelah Hancurkan Gaza Utara

Dalam pertemuan tersebut, Harris mengemukakan pemindahan berulang kali warga Palestina sejak dimulainya perang, yang dipicu oleh serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang mengakibatkan 1.200 warga sipil tewas dan 250 orang disandera.

Serangan balasan Israel terhadap Hamas telah menewaskan lebih dari 39 ribu warga Palestina di Gaza, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas itu.

Harris juga mengenang penanaman pohon untuk Israel saat masih kecil dan mengatakan bahwa sebagai senator dari California dan sebagai wakil presiden, ia memiliki komitmen yang teguh terhadap keberadaan negara Israel dan rakyatnya.

Ia mengatakan Israel memiliki hak untuk membela diri dan cara melakukannya penting. Para pendukung Harris mengatakan bahwa ia cenderung terlibat dalam kritik publikterhadap Netanyahu ketimbang Biden dan memusatkan perhatian pada korban sipil Palestina akibat perang di Gaza bahkan jika ia akan mempertahankan bantuan militer AS dan dukungan lain untuk Israel yang telah menjadi andalan kebijakan luar negeri Biden.

Pejabat Gedung Putih mengatakan Israel dan Hamas lebih dekat sekarang daripada sebelumnya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, dengan seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan kerangka kerja untuk kesepakatan tersebut telah disetujui tetapi masalah implementasi yang serius masih harus diselesaikan.

“Saya tidak berharap pertemuan itu akan menghasilkan jawaban ya atau tidak,” kata pejabat itu.

Netanyahu menjanjikan kemenangan total dalam perang Gaza dalam pidatonya yang riuh di hadapan sidang gabungan Kongres pada Rabu (24/7), dengan mengatakan bahwa ada upaya intensif untuk membawa pulang para sandera tetapi tidak memberikan sedikit pun rincian tentang bagaimana hal itu akan dicapai.

Harris tidak menghadiri pidato Netanyahu di sidang gabungan Kongres tetapi merilis pernyataan hati-hati yang mengatakan bahwa ketidakhadirannya tidak boleh ditafsirkan sebagai boikot acara tersebut.

Netanyahu mengatakan bahwa ia bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk di Washington setelah pidatonya di Kongres.

“Kami membahas peluang dan tantangan dalam AI, dampaknya terhadap ekonomi dan masyarakat, dan menjajaki cara-cara kerja sama teknologi dengan Israel,” kata Netanyahu dalam sebuah posting di X.

Netanyahu juga dijadwalkan bertemu Trump di kediamannya di Mar-a-Lago. Kedua pria itu memiliki hubungan yang tegang sejak Netanyahu mengucapkan selamat kepada Biden atas kemenangannya dalam pemilihan umum 2020, yang menurut Trump tanpa bukti telah dimanipulasi. (Z-3)

Tinggalkan Balasan